Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengingatkan kembali kepada generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) agar dapat belajar sejarah Kota Bekasi sebagai kota perjuangan di masa revolusi.
“Kota Bekasi dikenal melahirkan nama-nama pejuang kemerdekaan,” ujar Rahmat Effendi.
Namun, sambung Rahmat, masyarakat Bekasi mungkin hanya mengenal pahlawan nasional KH Noer Ali. Padahal, ada juga Mayor Madmuin Hasibuan, sebagai nama jalan terkenal di wilayah pusat Kota Bekasi.
Menurutnya, pahlawan nasional KH Noer Ali memimpin laskar-laskar rakyat untuk bertempur merebut kemerdekaan. Bahkan, pernah menjadi komandan Batalyon Tentara Hizbullah Bekasi.
“Taktik Hizbullah terus terkenang oleh anak dan cucu dan umat Islam yang menghormatinya. Oleh karena itu, kita perlu menghargai jasa perjuangan pahlawan kita. Bersama KH Noer Ali, Mayor Hasibuan dan pejuang lainnya, kita harus meneladani dan menyontoh perjuangan mereka,” katanya.
Rahmat mengatakan, cinta Tanah Air merupakan bagian dari iman dan implementasi perjuangan rakyat di masa kini.
“Dengan cara meneladani jasa pahlawan, budaya lokal dan nusantara, menghargai antara suku bangsa itu sudah menjadi alat perjuangan di masa sekarang ini. Tidak hanya itu, rasa toleransi terhadap sesama umat beragama, dan Kota Bekasi harus ditumbuhkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Bekasi Ary Widjanarko mengatakan, pendidikan sejarah untuk generasi muda harus terus dilanjutkan dan dilestarikan.
“Sejarah harus terus menumbuhkan jiwa nasionalisme di tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat. Salah satunya, meneladani perjuangan KH Noer Ali sebagai pahlawan nasional dari Bekasi,” imbuhnya.
Dia mengatakan, keteladanan KH Noer Ali harus dibayar dengan kesungguhan generasi penerus LDII untuk berkontribusi dalam pembangunan khususnya di Kota Bekasi.
“Kami juga mengapresiasi bahwa Pemerintah Kota Bekasi yang mendapatkan penghargaan sebagai kota toleransi oleh Kementerian Agama,” pungkasnya.
(ADV/YUN)