Pendaftaran dua pasangan calon kepala daerah di KPU Kota Bekasi antara Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe dan Heri Koswara-Sholihin diwarnai hadirnya massa pendukung.
Secara kasat mata arak-arakan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe dengan mengusung slogan Ridho ini melampaui pasangan Heri Koswara-Sholihin atau disebut Risol.
Dari pantauan di lapangan, konvoi pasangan Ridho berkisar 5000 orang sedangkan Risol jauh di bawahnya atau paling banyak 1000 orang saja.
Tumpah ruahnya warga mengantar, membuat Tri bergegas meminta maaf kepada masyarakat Kota Bekasi karena membuat macet.
“Kami juga memohon maaf apabila dalam kegiatan hari ini tentu ada warga masyarakat yang terganggu, tentu ada warga masyarakat yang terganggu sampai tempat tujuannya. Tapi mudah-mudahan dengan ridho dari Allah Subhana Wataala, proses perjalanan kami akan berjalan dengan baik dan lancar,” kata Tri.
Kemacetan Rabu (28/8/2024), pagi itu tak terelakkan, lantaran panjang kerumunan massa pengantar Ridho mengular mulai dari perempatan Jl Kartini hingga kantor KPU tak putus.
Situasi ini otomatis memberi kesan perbedaan perihal besaran antusiasme warga, terhadap kedua pasangan. Sesuai dengan ungkapan, kesan pertama sangat menentukan.
Kondisi seperti ini persis seperti kontestasi Pilkada pada 2018-2023 saat Rahmat Effendi-Tri Adhianto mendaftar. Hasilnya, pasangan ini terpilih.
Uniknya, ketua tim pemenangan kala itu adalah Sholihin–calon wakil wali kota Heri Koswara. Kini, Ketua PPP ini mengalami sendiri perbedaan mencolok tersebut.
