Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan gizi siswa di Kota Bekasi, masih menghadapi sejumlah kendala operasional. Dari tujuh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang direncanakan, hanya satu yang beroperasi hingga saat ini.
Dandim 0507 Bekasi, Kolonel Arm. Rico Rocardo Sirait, mengungkapkan bahwa enam SPPG lainnya belum siap untuk beroperasi karena berbagai keterbatasan, seperti bangunan, alat masak, dan alat makan.
“Dari tujuh dapur SPPG yang direncanakan, hanya satu yang beroperasi saat ini dan mampu menyediakan 3.000-3.500 porsi makanan bergizi per hari. Padahal, kebutuhan total untuk 600.000 siswa di Kota Bekasi sangat besar, sehingga diperlukan 200 SPPG untuk mencukupi kebutuhan tersebut,” jelas Rico, Selasa (21/1).
Rico menjelaskan bahwa terdapat tiga tipe SPPG yang direncanakan, yaitu SPPG swasta yang telah beroperasi di beberapa wilayah, SPPG yang dibangun dan dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN), serta SPPG tipe instansi yang belum terealisasi di Kota Bekasi.
Proses pembangunan dan operasionalisasi seluruh SPPG diperkirakan memerlukan waktu hingga dua tahun. Rico berharap masyarakat dapat bersabar dan memberikan dukungan untuk keberhasilan program ini.
“Program MBG ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang sangat baik untuk meningkatkan gizi dan kesehatan siswa. Namun, tantangan berupa kendala infrastruktur dan kapasitas harus segera diselesaikan agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata di seluruh Kota Bekasi,” pungkasnya.
Program MBG diharapkan menjadi solusi untuk memperbaiki status gizi siswa di Kota Bekasi. Namun, percepatan penyelesaian infrastruktur dan peningkatan kapasitas SPPG menjadi langkah mendesak untuk mewujudkan tujuan mulia program ini.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.











