Bekasi  

Komisi III DPRD Kota Bekasi Kunjungi Kota Malang, Pelajari Sistem Pajak Digital Tingkatkan PAD

Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim
Anggota DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim

Komisi III DPRD Kota Bekasi melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang dalam rangka mempelajari penerapan sistem pemungutan pajak berbasis teknologi yang terbukti mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.

Ketua Komisi III, Arif Rahman, menyampaikan bahwa sistem yang diterapkan di Kota Malang layak dijadikan percontohan dan diimplementasikan di Kota Bekasi guna memaksimalkan potensi penerimaan daerah.

“Ini sangat menarik. Dari PAD yang awalnya hanya sekitar 40 persen pada 2021, setelah dua tahun penggunaan soft server meningkat menjadi 60 persen, dan di tahun 2024 ini naik lagi hingga 80 persen,” ungkap Arif, Jumat (18/4/2025).

Teknologi Soft Server Dorong Efisiensi dan Transparansi

Sistem pemungutan pajak digital yang digunakan Kota Malang sebelumnya juga diterapkan di Kabupaten Bekasi, namun telah dikembangkan lebih lanjut melalui soft server yang terintegrasi langsung dengan sistem Badan Pendapatan Daerah (Bappenda).

Inovasi ini memungkinkan pemantauan aliran pajak secara real time, sehingga meminimalisir potensi kebocoran.

Lebih lanjut, sistem ini mendorong partisipasi aktif masyarakat. Setiap bukti pembayaran dari aktivitas konsumsi—seperti makan di restoran atau berbelanja—bisa diunggah ke sistem Bappenda dan berkesempatan mendapatkan hadiah undian.

“Ada masyarakat yang jajan Rp28.000, kemudian mendapat hadiah karena pajaknya terekam sistem. Ini luar biasa. Menarik minat masyarakat dan pelaku usaha untuk patuh membayar pajak,” tambah Arif.

Dorongan MoU dan Pengembangan Sistem di Kota Bekasi

Komisi III telah menyampaikan hasil studi ini kepada Wali Kota Bekasi dan mendorong kerja sama lebih lanjut dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara Kota Bekasi dan Kota Malang.

“Dalam waktu dekat akan dilakukan MoU. Ini adalah upaya konkret untuk meningkatkan PAD dan memperbaiki sistem pemungutan yang selama ini masih menghadapi banyak kendala,” tegas Arif.

Sistem manual yang masih digunakan di Bekasi kerap menimbulkan selisih pembayaran dan ketidaksesuaian data, yang harus diselesaikan secara manual dan menghambat efisiensi.

Menurut Arif, Kota Bekasi sangat mampu mengembangkan sistem serupa, apalagi Kabupaten Bekasi sudah lebih dahulu menjalin kerja sama teknologi dengan Kota Malang.

“Alatnya buatan mereka sendiri, dipasang di kasir toko, lalu terkoneksi langsung ke server Bappenda. Pajak harian bisa langsung dipantau. Ini contoh implementasi teknologi untuk tata kelola yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan kunjungan ini, DPRD Kota Bekasi menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi yang mampu meningkatkan pendapatan daerah serta mendorong transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam pembangunan daerah.

(Advertorial)

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *