Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi pada triwulan pertama tahun 2025 mencatatkan kinerja positif. Per 10 April 2025, realisasi PAD mencapai 23,56 persen, melampaui target sebesar 22,68 persen.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Asep Gunawan, menyebut kontribusi terbesar masih didominasi dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang telah menyentuh 40 persen dari total target triwulan.
“PBB masih jadi andalan, dan capaian sementara ini cukup menggembirakan,” ujar Asep.
Capaian ini turut didorong oleh program insentif pengurangan PBB-P2 yang diluncurkan sejak Februari dan berlaku hingga akhir Mei 2025. Kebijakan ini diklaim meningkatkan kepatuhan wajib pajak di Kota Bekasi.
Namun, di tengah kabar baik ini, Pemkot Bekasi diingatkan agar tidak berpuas diri. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Alit Jamaludin, menyoroti pentingnya digitalisasi sistem pajak guna mengantisipasi potensi kebocoran pendapatan.
“Kita sudah studi ke Kota Malang. Intinya, Pemkot harus siap digitalisasi secara menyeluruh. Bukan hanya untuk mempermudah, tapi juga mengantisipasi kebocoran pendapatan,” tegas Alit.
Langkah digitalisasi, menurutnya, menjadi kunci untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendapatan daerah.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
