Menyoroti Sidak Komisi II DPRD Kota Bekasi di TPA Sumur Batu

Kota Bekasi – Rabu (9/7/2025) pagi ini, Komisi II DPRD Kota Bekasi berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) di TPA Sumurbatu, Bantargebang.

Dari suratnya, politisi Kalimalang tersebut akan menemui Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

Pertemuan direncanakan pukul 10-13 siang di UPTD TPA Sumurbatu dan UPTD Badan Layanan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Domestik Unit Pelayanan Teknis Daerah (BLUD UPTD PALD).

Belum diketahui pasti perihal apa sidak dimaksud. Dugaan sementara ihwal peristiwa longsornya TPA Sumurbatu yang diketahui berdampak pada kerusakan area BLUD UPTD PALD.

Dampak kerusakan tak bisa dipandang remeh mengingat BLUD UPTD PALD sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Aset Daerah (PAD) terbesar pada 2024 lalu sebesar Rp9,7 miliar melebihi target awal sebesar Rp4,7 miliar.

Berkat hasil tadi, pimpinan BLUD UPTD PALD Andrea Sucipto meyakini akan membawa perusahaan ini menuju level nasional pada 2025 ini.

Demi merealisasikan cita-citanya, mereka mencanangkan visi; “Merajai  Pengelolaan Air Limbah Nasional.”

Dari situ bisa diketahui besarnya putaran uang di bisnis pengelolaan limbah air dari berbagai perusahaan besar baik swasta maupun berskala nasional.

Beberapa perusahaan kenamaan sudah menjalin kontrak seperti PT PGN, Hokben, McD Indonesia, KFC dan PT Richeese.

Uniknya, dari informasi diperoleh, BLUD UPTD PALD hanya memiliki 10 kendaraan operasional saja. Sisanya bekerjasama dengan pihak lain.

Sedemikian besarnya, pengelolaan tersebut bisa di serahkan ke BLUD daerah terdekat dengan sistem setoran sebagai pemilik kontrak.

Nah, jadi bisa dipahami mengapa kerusakan ini mendapat perhatian khusus?

Ada perputaran uang yang disinyalir mencapai puluhan miliar pertahunnya. Semoga wakil rakyat bisa menguak besarannya yang selama ini cenderung senyap.