Kota Bekasi — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi terus menggencarkan edukasi kebakaran di tingkat kecamatan sebagai langkah preventif mengurangi risiko dan dampak bencana kebakaran, yang sebagian besar disebabkan oleh korsleting listrik.
“Tim kami dari bidang pencegahan sudah keliling ke 12 kecamatan untuk melakukan penyuluhan. Ini bagian dari upaya mengurangi risiko dan dampak kebakaran,” kata Kepala Bidang Pemadaman Disdamkarmat Kota Bekasi, Namar Naris, Jumat (11/7/2025).
Dalam imbauannya, Namar mengingatkan warga agar rutin memeriksa instalasi listrik, tidak menggunakan alat rusak, dan menghindari penggunaan sambungan listrik berlebih yang rawan menimbulkan hubungan arus pendek atau korsleting.
Data Kebakaran Didominasi Korsleting
Data Disdamkarmat menunjukkan bahwa korsleting listrik konsisten menjadi penyebab utama kebakaran di Kota Bekasi dalam tiga tahun terakhir. Hingga pekan pertama Juli 2025, tercatat 152 kejadian kebakaran, dengan 103 kasus atau sekitar 68 persen disebabkan korsleting.
“Paling banyak memang disebabkan korsleting listrik. Tapi ada juga yang terkait kelalaian,” ujar Namar.
Tahun lalu, dari 341 kebakaran, sebanyak 215 kasus juga dipicu korsleting. Tren serupa terjadi pada 2023, dengan 454 kebakaran, dan 223 kasus di antaranya disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik.
Di Atas Penyebab Lain
Penyebab kebakaran akibat korsleting jauh lebih tinggi dibanding faktor lain seperti pembakaran sampah, kebocoran gas atau BBM, kelalaian manusia, maupun faktor teknis dan alam.
Disdamkarmat Bekasi menyatakan akan terus memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat, termasuk ke sekolah, tempat usaha, dan permukiman padat, untuk meningkatkan kewaspadaan serta pemahaman tentang potensi bahaya kebakaran dari aktivitas sehari-hari.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.