Kota Bekasi — Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) yang berlokasi di kawasan Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Kecamatan Bekasi Timur, telah resmi memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk tahun ajaran 2025/2026. Kehadiran sekolah ini diharapkan menjadi solusi pendidikan yang inklusif bagi masyarakat kurang mampu di Kota Bekasi.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti, dalam rapat paripurna awal pekan ini, mendesak Pemerintah Kota Bekasi untuk memprioritaskan warga miskin sebagai peserta didik di SRMA.
Evi menyatakan bahwa sekolah ini memang ditujukan bagi masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan warga yang kesulitan mengakses pendidikan karena kendala ekonomi.
“Sekolah rakyat ini ditujukan bagi masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta warga yang kesulitan mengakses pendidikan karena kendala ekonomi,” ujar Evi baru – baru ini.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Evi menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kota Bekasi pada tahun 2024 mencapai 128 ribu jiwa, atau sekitar lima persen dari total 2,5 juta penduduk.
“Kelompok lima persen ini harus menjadi prioritas penerima layanan pendidikan dasar, selain layanan kesehatan. Mereka layak mendapat tempat di sekolah rakyat,” tegasnya.
Evi berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti usulannya ini demi pemerataan akses pendidikan yang tepat sasaran bagi warga Kota Bekasi yang membutuhkan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
