Kota Bekasi — Ratusan warga Perumahan The Arthera Hill di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, turun ke jalan pada Sabtu (19/7/2025), menuntut tanggung jawab pengembang atas banjir yang terus-menerus merendam rumah mereka.
Aksi unjuk rasa digelar di depan kantor manajemen pengembang di kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat. Mereka membawa spanduk dan menyuarakan tuntutan agar pengembang segera menyelesaikan persoalan yang sudah berlarut.
“Kami menuntut buyback atau relokasi. Rumah kami tak layak huni karena terus-terusan kebanjiran,” ujar Bayu Saputra, salah satu warga yang mulai menempati rumah sejak Februari 2025.
Dalam lima bulan terakhir, warga mengalami dua kali banjir besar. Peristiwa paling parah terjadi pada Maret lalu, saat air naik hingga menenggelamkan atap rumah. Banjir terakhir terjadi pada 7 Juli, merendam rumah hingga setengah dinding.
Total sebanyak 275 kepala keluarga (KK) terdampak langsung.
Menurut warga, kondisi lingkungan dan sistem drainase yang buruk menjadi penyebab utama banjir. Mereka menilai pengembang lalai sejak awal dalam melakukan perencanaan dan pembangunan.
“Kami sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, tapi sampai hari ini belum ada penyelesaian konkret,” ungkap warga lainnya.
Sementara itu, perwakilan dari pihak pengembang dikabarkan tengah melakukan dialog dengan perwakilan warga yang menggelar aksi.
Tuntutan warga hari ini menjadi sinyal kuat bagi pengembang agar tidak lepas tangan dan segera mengambil langkah nyata.
Mereka berharap adanya solusi konkret seperti pembelian kembali rumah yang sudah dibeli (buyback) atau relokasi ke tempat yang aman dari bencana.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
