Kabupaten Bekasi – Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng oleh kasus perundungan yang berujung pada kekerasan fisik serius. Seorang siswa di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, Kabupaten Bekasi, mengalami luka berat di bagian ginjal kiri akibat dipukul dan ditendang oleh teman sekelasnya saat jam pelajaran berlangsung.
Insiden ini menyebabkan korban harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit serta mengalami trauma psikis yang mendalam.
Kuasa hukum korban, Donny Manurung, menyatakan bahwa insiden ini bukanlah kejadian pertama dan tidak bisa dianggap sebagai candaan biasa. “Korban mengalami post trauma ginjal kiri hingga menyebabkan hematuria (urin bercampur darah) dan trauma psikis berat. Ini kekerasan serius, bukan kenakalan remaja biasa,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Kekerasan bermula saat terduga pelaku berinisial S menoyor kepala korban saat pelajaran berlangsung. Setelah korban menolak perlakuan tersebut, pelaku langsung memukul dada korban dan menendang perut korban menggunakan lutut.
Akibatnya, korban merasakan sakit di bagian perut kiri dan mendapati urin berwarna kecokelatan. Ia baru melapor tiga hari setelah kejadian karena kondisi fisiknya yang semakin memburuk.
“Korban sempat rawat jalan, tapi kondisinya tak membaik hingga akhirnya dirawat intensif di rumah sakit sejak 16 Juni,” tambah Donny.
Laporan Polisi dan Gagalnya Mediasi
Upaya mediasi antara keluarga korban dan pelaku berakhir buntu setelah pihak pelaku menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk candaan biasa. Karena itu, keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi, tercatat dalam laporan polisi nomor: LP/B/2455/VII/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA.
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra, membenarkan laporan tersebut dan menyatakan bahwa proses penyelidikan telah dilakukan.
“Kami sudah memeriksa saksi-saksi, pihak sekolah, dan terlapor. Hasil visum juga sudah kami kantongi. Gelar perkara akan dilakukan pada 31 Juli untuk menentukan peningkatan ke tahap penyidikan,” ujarnya.
Kepala SMK Ananda Deltamas, Abdul Rokib, mengaku baru mengetahui insiden beberapa hari setelah kejadian. Pihak sekolah telah memanggil terduga pelaku dan saksi-saksi, dan menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
“Kami tidak menutup-nutupi. Karena sudah masuk ranah hukum, kami serahkan semuanya kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.