Bekasi  

Rumah Kontrakan di Bekasi Ini Seakan Ditelan Bumi, Dua Keluarga Bertahan di Tengah Ancaman

Kota Bekasi - Wasmo penghuni kontrakan yang nyaris tenggelam ke dalam tanah saat ditemui di Kelurahan Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi, Minggu (3/8/2025). Foto: Septian/Gobekasi.id
Wasmo penghuni kontrakan yang nyaris tenggelam ke dalam tanah saat ditemui di Kelurahan Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi, Minggu (3/8/2025). Foto: Septian/Gobekasi.id

Kota Bekasi – Sebuah rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengalami kondisi mengkhawatirkan. Bangunan itu nyaris tenggelam ke dalam tanah sedalam satu meter akibat struktur tanah yang labil.

Meski demikian, dua keluarga masih bertahan menghuni rumah tersebut karena keterbatasan ekonomi.

Rumah yang dibagi menjadi dua unit itu berdiri di atas lahan bekas sawah dan empang. Menurut penghuni, Wasmo (45), amblasnya bangunan sudah berlangsung perlahan selama lima tahun terakhir.

“Udah tenggelam hampir satu meteran. Ini kejadiannya udah sekitar lima tahun,” ujar Wasmo saat ditemui, Minggu (3/8/2025).

Masuk Rumah Harus Membungkuk

Kota Bekasi -Sebuah rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengalami kondisi mengkhawatirkan. Bangunan itu nyaris tenggelam ke dalam tanah sedalam satu meter akibat struktur tanah yang labil.  Foto: Septian/Gobekasi.id
Sebuah rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengalami kondisi mengkhawatirkan. Bangunan itu nyaris tenggelam ke dalam tanah sedalam satu meter akibat struktur tanah yang labil. Foto: Septian/Gobekasi.id

Dari luar, rumah tampak jauh lebih rendah dibanding bangunan lain di sekitarnya. Jarak antara atap rumah dengan tanah kini hanya sekitar dua meter. Untuk masuk ke dalam, penghuni harus membungkuk melewati ambang pintu yang hampir sejajar permukaan tanah.

“Sebelumnya tinggi, sekarang udah pendek banget,” kata Wasmo.

Sering Kebanjiran Saat Hujan

Posisi rumah yang lebih rendah dari jalan membuatnya rawan kebanjiran setiap musim hujan. Air dengan mudah masuk dan menggenang di dalam rumah. Sebagai langkah darurat, pemilik kontrakan pernah meninggikan lantai dengan semen setinggi 50 sentimeter.

“Waktu itu disemen sama pemiliknya, biar nggak langsung masuk air,” tambahnya.

Namun, solusi sementara ini tidak menyelesaikan akar persoalan. Fondasi rumah tetap rapuh, dan setiap hari penghuni hidup dalam kekhawatiran akan keselamatan tempat tinggal mereka.

Potret Wajah Kemiskinan Perkotaan

Meski tinggal di rumah nyaris amblas, keluarga Wasmo mengaku tak punya pilihan lain karena kondisi ekonomi yang terbatas.

“Ya mau gimana lagi. Sementara masih di sini aja,” ucapnya lirih.

Kisah ini mencerminkan wajah kemiskinan di tengah padatnya kawasan urban. Tanpa intervensi nyata dari pemerintah daerah, banyak warga terpaksa hidup di hunian tak layak yang membahayakan keselamatan mereka.

Panggilan untuk Pemerintah Daerah

Kondisi tersebut menyoroti pentingnya program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan pendataan pemukiman rentan di kawasan perkotaan. Intervensi struktural dibutuhkan agar warga seperti Wasmo dan keluarganya tidak terus hidup dalam bayang-bayang bencana akibat kelalaian tata ruang dan ketimpangan sosial.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *