Bekasi  

Pemkot Bekasi Gelar Pembinaan SPIP, Wali Kota Tekankan Pentingnya Pengendalian Intern

Kota Bekasi - Inspektorat Kota Bekasi menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Peningkatan Kualitas Pengendalian Intern yang berlangsung di Aula Nonon Sonthanie, Kantor Wali Kota Bekasi, pada Selasa (5/8/2025).
Inspektorat Kota Bekasi menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Peningkatan Kualitas Pengendalian Intern yang berlangsung di Aula Nonon Sonthanie, Kantor Wali Kota Bekasi, pada Selasa (5/8/2025).

Kota Bekasi — Inspektorat Kota Bekasi menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Peningkatan Kualitas Pengendalian Intern yang berlangsung di Aula Nonon Sonthanie, Kantor Wali Kota Bekasi, pada Selasa (5/8/2025).

Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobihoe, Sekretaris Daerah Junaedi, serta Kepala BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh.

Turut hadir pula seluruh pejabat eselon II, III, dan unsur strategis lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Wali Kota Tri Adhianto menekankan bahwa pengendalian intern merupakan fondasi utama dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan akuntabel.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi terus berkomitmen untuk mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi secara konsisten setiap tahun.

“Nilai SPIP, Indeks Manajemen Risiko (MRI), dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) Kota Bekasi terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Namun capaian ini bukanlah titik akhir, melainkan awal dari proses peningkatan berkelanjutan,” ujar Tri Adhianto.

BPKP Dorong Pengendalian Intern Jadi Sistem Adaptif

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh turut memberikan paparan dengan tema “Menavigasi Tantangan Pembangunan Daerah di Era Ketidakpastian”.

Ia menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah, termasuk kompleksitas global, tekanan fiskal, serta tingginya tuntutan publik terhadap akuntabilitas.

Yusuf Ateh menegaskan bahwa pengendalian intern tidak boleh hanya dijalankan sebagai formalitas administratif. Lebih dari itu, SPIP harus menjadi sistem adaptif yang menyatu dalam seluruh proses pemerintahan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

“Banyak kegagalan program bukan karena perencanaan yang lemah, tetapi karena lemahnya pengendalian sejak awal. SPIP yang kuat merupakan kunci keberhasilan pembangunan daerah,” tegasnya.

Ia juga menyebut bahwa SPIP harus menjadi sistem peringatan dini (early warning system) untuk mencegah terjadinya deviasi, fraud, maupun kegagalan implementasi kebijakan.

Dorongan Menuju Level SPIP 3

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen seluruh jajaran Pemerintah Kota Bekasi terhadap pentingnya pengendalian intern yang terintegrasi.

Tri Adhianto berharap pembinaan ini dapat mendorong perangkat daerah untuk lebih aktif dalam meningkatkan level SPIP ke Level 3 dan menjadikan budaya akuntabilitas sebagai bagian dari etos kerja pemerintahan.

“Tata kelola pemerintahan yang akuntabel bukan sekadar target administratif, tetapi harus menjadi budaya kerja di seluruh lini,” tutupnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *