Kota Bekasi — Meski berusia 56 tahun dan memiliki sembilan anak, Dahlan Sulaiman, warga RT 06 RW 02 Kelurahan Jakamulya, Bekasi Selatan, tetap memilih turun tangan menjaga kebersihan lingkungan.
Setiap hari, tanpa seragam, tanpa gaji, dan tanpa komando dari instansi mana pun, Dahlan menyapu kolong rel Kereta Cepat Jakarta–Bandung di wilayah Cikunir, Kota Bekasi.
Aktivitas ini telah ia jalani sejak Ramadan 2025 lalu. Dari pagi hingga sore, ia membersihkan area yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan kumuh, gelap, dan penuh semak ilalang.
“Awalnya saya bersihin sendiri aja, iseng-iseng. Sekarang anak saya kadang bantu juga,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (7/8/2025).
Dahlan bukan petugas resmi. Ia dulunya bekerja sebagai sopir taksi hingga tahun 2024, sebelum kendaraannya yang masih dalam masa cicilan ditabrak truk saat diparkir.
Nasib malang berlanjut ketika ia mengalami cedera lutut akibat terperosok ke dalam selokan tertutup tanah. Selama tiga bulan, ia tidak bisa berjalan.
“Disuruh operasi, tapi saya takut. Akhirnya saya mulai aktivitas ringan aja nyapu. Lama-lama sembuh sendiri,” ucapnya.
Dari sembilan anaknya, hanya satu yang rutin ikut membantu menyapu. Anak tersebut bahkan menyisihkan tabungannya untuk membelikan sang ayah mesin potong rumput seharga Rp1,4 juta.
Donasi warga yang lewat juga ia gunakan untuk membeli perlengkapan kebersihan.
Sepeda tua miliknya diberi tulisan ucapan terima kasih kepada para donatur yang telah membantu.
Kini, area kolong rel yang dulunya dipenuhi ilalang setinggi dua meter dan tumpukan sampah, berubah menjadi lebih bersih, terang, dan aman dilalui warga.
“Dulu orang takut lewat sini, sekarang udah enak,” katanya bangga.
Sementara itu, sang istri, Saripah (56), tengah menjalani pengobatan akibat stroke. Sebagian dari sumbangan warga ia gunakan untuk biaya pengobatan alternatif.
“Alhamdulillah, sekarang istri saya udah mulai bisa bicara. Katanya semangat hidupnya balik lagi setelah nonton videonya Pak Dedy Mulyadi,” ungkap Dahlan.
Meski tidak punya penghasilan tetap, Dahlan mengaku bahagia bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ia sering menerima sumbangan sukarela dari warga, mulai dari Rp2.000 hingga Rp100.000. Namun, bagi Dahlan, semua itu bukan tujuan utama.
“Bukan soal uang, ini ibadah juga. Kita buang duri dari jalan. Itu juga sedekah,” tutupnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.