Bekasi  

Wali Kota Bekasi Izinkan Pemasangan Bendera One Piece, Asal Tak Disandingkan dengan Merah Putih

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan ke posko penanggulangan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, pada Rabu (5/3/2025).
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan ke posko penanggulangan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, pada Rabu (5/3/2025).

Kota Bekasi — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memberikan kelonggaran bagi warga yang ingin memasang bendera bajak laut dari manga One Piece. Namun, ada satu syarat utama: tidak boleh dikibarkan bersamaan dengan bendera Merah Putih.

“Pernyataan saya sudah jelas, pada prinsipnya kita tidak melarang. Tapi tali jangan dipasang bersamaan dengan bendera Merah Putih,” ujar Tri usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis (7/8/2025).

Tri menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mempersulit selama simbol non-resmi tersebut dipasang dengan tata cara yang pantas dan tidak merendahkan lambang negara.

“Selama tidak merendahkan lambang negara dan tetap menjaga tata cara pemasangan, kami tidak akan mempersulit,” tambahnya.

Fenomena pemasangan bendera Jolly Roger, simbol bajak laut dalam serial One Piece, tengah marak di sejumlah wilayah, termasuk di Kota Bekasi. Sebagian warga menganggapnya sebagai bentuk aspirasi terhadap kondisi sosial dan ekonomi saat ini.

Salah satunya adalah Rahmat (30), sopir truk di kawasan Kranji, Bekasi Barat. Ia memasang bendera One Piece di bagian belakang kendaraannya, namun tetap mengutamakan posisi bendera Merah Putih yang dikibarkan lebih tinggi.

“Ini murni aspirasi. Intinya tetap NKRI yang utama. Saya warga Indonesia, tetap menjunjung tinggi Merah Putih,” ujar Rahmat, Rabu (6/8/2025).

Menurut Rahmat, dari enam truk boks di tempatnya bekerja, lima di antaranya telah dipasangi bendera One Piece. Ia menilai pemasangan bendera tersebut sebagai simbol kegelisahan terhadap naiknya harga kebutuhan pokok dan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat kecil.

“Biar didengar. Sekarang apa-apa mahal. Kami cuma pengin disikapi, jangan dibiarkan terus,” imbuhnya.

Dadang (28), rekan Rahmat sekaligus kenek truk, mengatakan bahwa pemasangan bendera ini bersifat sementara dan akan dicopot saat Hari Kemerdekaan RI.

“Bendera itu bukan buat ngeledek. Kami akan copot pas Hari Kemerdekaan. Tapi kami juga berharap, saat itu ada juga solusi dari pemerintah, jangan cuma didengar keluhannya,” ujarnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *