Bekasi  

Gempa Bekasi Jadi Alarm, Penghuni Apartemen Dilatih Mitigasi Bencana

Kota Bekasi - Forum Komunikasi Rumah Susun Wilayah Jawa Barat bersama BPBD Kota Bekasi menggelar pelatihan mitigasi bencana di Apartemen Grand Center Point, Bekasi Selatan, Jumat (12/9/2025) lalu. Foto: Ist
Forum Komunikasi Rumah Susun Wilayah Jawa Barat bersama BPBD Kota Bekasi menggelar pelatihan mitigasi bencana di Apartemen Grand Center Point, Bekasi Selatan, Jumat (12/9/2025) lalu. Foto: Ist

Kota Bekasi – Gempa berkekuatan 4,9 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Bekasi pada 20 Agustus lalu menjadi peringatan serius bagi warga Kota Bekasi, terutama yang tinggal di hunian vertikal seperti apartemen, rumah susun, dan pusat perbelanjaan.

Risiko tinggi saat bencana membuat edukasi serta kesiapsiagaan menjadi kebutuhan mendesak.

Sebagai langkah antisipasi, Forum Komunikasi Rumah Susun Wilayah Jawa Barat bersama BPBD Kota Bekasi menggelar pelatihan mitigasi bencana di Apartemen Grand Center Point, Bekasi Selatan, Jumat (12/9/2025) lalu.

Gedung Tinggi Berisiko Tinggi

Koordinator Forum Komunikasi Rumah Susun Jawa Barat, Aji Ali Sabana, menekankan bahwa penghuni dan pengelola apartemen harus memiliki kesiapan ekstra.

“Gedung di atas lima lantai punya risiko besar saat bencana. Karena itu penghuni dan pengelola harus benar-benar siap,” ujarnya.

Menurut Aji, simulasi ini penting agar pengelola dapat menjaga keamanan penghuni sekaligus meminimalisir potensi korban. Grand Center Point dipilih sebagai lokasi percontohan sebelum program serupa diperluas ke hunian vertikal lain di Kota Bekasi.

Belajar dari Kepanikan Gempa Agustus

Ketua P3SRS Grand Center Point, Ardi, mengatakan pelatihan ini menjadi pengalaman baru bagi penghuni. Ia mengakui saat gempa Agustus lalu, warga panik karena tidak ada arahan jelas.

“Berdasarkan pengalaman kemarin, kita belajar agar lebih siap menghadapi kondisi bencana,” ujarnya.

Grand Center Point sendiri terdiri dari 1.150 unit dengan 18 lantai. Meski gempa bulan lalu tidak menimbulkan kerusakan bangunan, pengalaman tersebut membuka mata penghuni akan pentingnya kesiapan.

BPBD: Edukasi Harus Berkelanjutan

Staff Pengendalian Operasional BPBD Kota Bekasi, Aditya, menegaskan struktur bangunan tahan gempa hanya salah satu faktor. Yang lebih penting adalah kesiapan penghuni dan pengelola.

“Warga harus tahu langkah yang tepat, tetap tenang, tidak panik, dan selalu menyiapkan tas siaga bencana,” tegasnya.

BPBD mencatat, program edukasi dan simulasi bencana di Bekasi sebelumnya sudah menyasar sekolah dan masyarakat umum. Tahun ini, fokus diperluas ke apartemen dan rumah susun yang dihuni ribuan warga.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *