Bekasi  

Data Terbaru LGBT di Bekasi Bikin Kaget, MUI: Harus Ditangani Serius 

Kota Bekasi - Ilustrasi LBGT
Ilustrasi LBGT

LKota Bekasi  – Data terbaru soal LGBT di Kota Bekasi membuat banyak pihak terkejut. Yayasan Lembaga Kasih Indonesia Kita bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi mencatat hingga 2025 ada 6.176 warga Bekasi yang mengaku sebagai penyintas LGBT.

Temuan ini tersebar di seluruh kecamatan dan dianggap sebagai fenomena yang perlu perhatian serius.

Ketua MUI Kota Bekasi, Saifuddin Siroj, menyebut angka tersebut melonjak tajam dalam dua tahun terakhir. 

“Kami juga kaget, kenapa angkanya bisa mencapai 6 ribu lebih. Ini harus ditangani serius,” ujarnya, Minggu (21/9/2025).

Ia menjelaskan, MUI bersama yayasan dan Dinas Kesehatan melakukan pendataan secara kualitatif dengan melibatkan petugas penjangkau dari komunitas. 

Para petugas mendatangi titik-titik kumpul, melakukan skrining melalui formulir khusus, dan melaporkan data secara daring setiap hari.

Dari total penyintas LGBT, kelompok sesama laki-laki (SL) mendominasi dengan 5.776 orang, sedangkan waria tercatat 400 orang. Berdasarkan usia, kelompok 25–49 tahun menduduki angka terbesar dengan 3.921 orang, diikuti usia 20–24 tahun sebanyak 1.185 orang.

Distribusi kasus juga bervariasi di tiap kecamatan. Bekasi Selatan tercatat 2.095 kasus, Bekasi Timur 1.507 kasus, Bekasi Utara 620 kasus, Mustika Jaya 506 kasus, Rawalumbu 596 kasus, sementara kecamatan lainnya mencatat puluhan hingga ratusan kasus. Lonjakan terlihat jelas: 544 kasus pada 2023, meningkat menjadi 5.632 pada 2024, dan 6.176 kasus pada 2025.

Saifuddin mengatakan pihaknya sudah meminta Komisi Litbang MUI untuk meneliti lebih dalam data tersebut.

 “Kami khawatir ini fenomena gunung es. LGBT ini urusan privat, biasanya orang tidak mau mengaku karena takut stigma,” katanya.

Ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak cukup hanya ditangani secara parsial. MUI mendorong adanya langkah terpadu antarinstansi, termasuk pemerintah daerah, Dinas Sosial, DPRD, dan kepolisian.

“Harus ada perencanaan. Kami sedang memetakan bagaimana solusi nanti setelah ketemu pemicunya,” jelasnya.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengaku terkejut dengan data tersebut dan mengajak semua pihak duduk bersama mencari akar masalah sebelum menentukan solusi.

“Permasalahan ini sangat kompleks. Akar masalahnya mesti kami temukan dulu sehingga metode dan cara yang kami lakukan menjadi fokus bersama untuk mewujudkan Kota Bekasi yang sehat,” ujarnya.

Tri juga menekankan pentingnya edukasi, sosialisasi, dan literasi yang berkelanjutan.

“Hari ini kami mengetahui berita tentang LGBT di Kota Bekasi yang meningkat tajam sampai ada 5 ribu lebih. Ini menjadi PR dan pengingat bagi kita untuk mawas diri,” tuturnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *