Bekasi  

Kepala SPPG Bekasi Bantah Tuduhan Pelecehan dan Kekerasan terhadap Bawahan

Kota Bekasi – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, KP (29), membantah tuduhan telah melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap bawahannya.

KP menegaskan, persoalan yang sempat viral di media sosial hingga dilaporkan ke polisi itu hanyalah masalah internal kantor yang dibesar-besarkan.

“Ini sebenarnya cuma masalah internal yang dibesar-besarkan saja. Cuma karena dia adalah bawahan dan saya atasan, dia tidak mampu untuk membalas sebagaimana. Akhirnya dia menggunakan power of public atau netizen-netizen gitu,” kata KP saat ditemui jurnalis, Kamis (23/10/2025).

KP juga membantah tudingan bahwa dirinya telah melakukan kekerasan terhadap staf accounting yang menjadi pelapor.

Menurutnya, tindakan yang disebut kekerasan itu sebenarnya hanya bentuk teguran karena korban dianggap tidak menghargai dirinya sebagai atasan.

“Ya sebenarnya dia itu tidak menghargai saya sebagai atasan,” ujarnya.

KP menambahkan, korban kerap memotong pembicaraannya saat rapat atau berdiskusi soal kegiatan SPPG.

“Ketika saya mengutarakan pendapat, dia selalu memotong-motong pendapat saya. (Menurut korban) tidak ada pendapat saya yang benar,” ungkapnya.

Terkait tuduhan pelecehan, KP menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermaksud melecehkan bawahannya. Ia mengaku hanya sempat menyentuh tangan korban sebagai bentuk permintaan maaf setelah memarahi staf tersebut.

KP juga menjelaskan alasan di balik ucapannya yang meminta korban melepas hijab saat berada di lingkungan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, hal itu semata-mata karena kondisi ruangan yang panas.

“Dia kan sebagai akuntan yang harusnya ngurus keuangan. Tapi ini dapur, dia ingin bantu ke daerah pemrosesan (MBG), hawanya panas. Saya kasihan, makanya saya bilang, ‘lebih baik buka kerudung dulu di sana, nanti pakai lagi kalau sudah keluar’. Bukan maksud menyuruh pakai baju seksi atau semacamnya,” jelas KP.

Sementara itu, korban berinisial RDA (28) sebelumnya mengaku sering mendapat perlakuan kasar dan tidak pantas dari atasannya tersebut. Ia menyebut sempat mengalami kekerasan verbal hingga nonverbal yang membuat tubuhnya memar.

“Awalnya cekcok, lalu dia coba minta maaf dengan cara menggenggam keras pergelangan tangan saya. Dia juga pernah menghalangi jalan saya, tangannya sampai mengenai bibir saya,” ujar korban.

Korban juga mengaku mengalami pelecehan saat pelaku mencoba meminta maaf.

“Dia pegang-pegang saya, pojokin saya. Saya cuma bisa melindungi badan dan menghadap tembok,” ungkapnya.

Selain itu, korban menuturkan pernah ditelepon oleh pelaku yang memintanya untuk tidak memakai hijab saat bekerja.

“Dia bilang, ‘Senin gak usah pakai kerudung dong’. Setelah dengar itu saya langsung matikan teleponnya,” katanya.

Kasus dugaan kekerasan dan pelecehan di lingkungan SPPG Bekasi saat ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan visum terhadap korban untuk memastikan kebenaran laporan tersebut.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *