Kota Bekasi — Tumpukan gunung sampah di Bantargebang kembali jadi sorotan publik. Namun siapa sangka, sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang ternyata bukan milik Kota Bekasi!
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menegaskan bahwa TPST Bantargebang hanya menampung sampah dari DKI Jakarta, meskipun lokasinya berada di wilayah administratif Kota Bekasi.
“Tumpukan sampah di TPST Bantargebang milik Pemprov DKI. Dioperasionalkan oleh UPT TPST Bantargebang di bawah DLH DKI Jakarta. Jadi, hanya menampung sampah dari DKI,” jelas Kiswatiningsih kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).
Sebagai gantinya, Pemkot Bekasi memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu yang menjadi lokasi penampungan sampah dari wilayah Bekasi sendiri.
Meski dikelola terpisah, DKI Jakarta dan Kota Bekasi kini sepakat bersinergi dalam proyek besar: pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSE) — program prioritas nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 yang menggantikan Perpres 35/2018.
“Baik Pemprov DKI maupun Kota Bekasi telah menyatakan minat untuk ikut program PSE Pak Prabowo sesuai Perpres 109/2025,” ungkap Kiswatiningsih.
Proyek ini akan memanfaatkan teknologi thermal untuk memusnahkan sampah sekaligus menghasilkan energi listrik.
Pemerintah daerah berperan menyiapkan lahan dan pasokan sampah, sementara investasi proyek didanai oleh Danantara, dan listrik dikelola oleh PLN.
“Energi yang dihasilkan adalah listrik. Investasi dari Danantara, pengelolaan oleh PLN. Pemerintah daerah siapkan tanah dan suplai sampahnya,” jelasnya.
Kiswatiningsih menambahkan, proyek pengelolaan sampah menjadi energi itu ditargetkan mulai berjalan pada triwulan pertama tahun 2026.
“Saat ini sedang penyusunan feasibility study (FS) oleh Danantara. Targetnya awal 2026 sudah groundbreaking, tergantung kesiapan daerah. Dari 33 kota/kabupaten yang berminat, 10 daerah masuk tahap pertama — termasuk DKI Jakarta dan Kota Bekasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga menyoroti tingginya tumpukan sampah di Bantargebang saat menghadiri peringatan Hari Habitat Dunia di Bekasi.
Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar gunungan sampah di Bantargebang segera dikikis habis melalui teknologi dan perubahan budaya masyarakat.
“Kita bisa lihat betapa tingginya gunungan sampah di Bantargebang. Tapi insyaallah, pelan-pelan akan kita kikis dengan budaya baru: memilah sampah dari sumbernya,” kata Dody.
Menteri Dody menegaskan, edukasi sejak dini menjadi kunci utama.
“Budaya memilah dan memilih sampah harus jadi kebiasaan dari anak-anak kita. Dari rumah, dari sekolah, dari diri sendiri,” ujarnya.
Dengan proyek PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) yang akan dibangun di Bekasi dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, harapannya gunungan sampah di Bantargebang bisa tinggal kenangan.
Sinergi DKI–Bekasi dalam program PSE ini menjadi babak baru pengelolaan lingkungan, sekaligus langkah nyata menuju Indonesia Bersih, Indonesia Sehat, dan Kota Cerdas yang Manusiawi.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.













