Bekasi  

Imigrasi Bekasi Catat 8.837 Penerbitan Paspor PMI, Siapkan Desa Binaan Cegah TPPO

Kota Bekasi - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bekasi, Anggi Wicaksono. Foto: Septian/Gobekasi.id.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bekasi, Anggi Wicaksono. Foto: Septian/Gobekasi.id.

Bekasi – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bekasi mencatat penerbitan 8.837 paspor bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sepanjang Januari hingga Agustus 2025.

Jumlah itu menempatkan Imigrasi Bekasi di urutan ketiga terbanyak di Indonesia untuk penerbitan paspor PMI.

“Yang pertama itu Kantor Imigrasi Cilacap, kedua Pemalang, dan ketiga Bekasi. Jumlah penerbitan paspor PMI kami dari Januari sampai Agustus mencapai 8.837,” ungkap Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bekasi, Anggi Wicaksono, Senin (10/11/2025).

Tingginya angka tersebut mendorong Imigrasi Bekasi meluncurkan program Desa Binaan Imigrasi sebagai bentuk peran aktif dalam pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penyelundupan manusia.

“Kami akan implementasikan program Desa Binaan Imigrasi di lima kelurahan, yaitu Mustika Jaya, Teluk Pucung, Harapan Jaya, Kaliabang Tengah, dan Ciketing Udik. Kami sudah komunikasi dengan masing-masing kelurahan tersebut,” jelas Anggi.

Dalam program itu, akan ditempatkan petugas Imigrasi di setiap kelurahan yang siap memberikan konsultasi dan edukasi kepada masyarakat terkait prosedur kerja di luar negeri yang aman dan legal.

“Lima kelurahan ini kami pilih karena berdasarkan data, paling banyak warganya yang menjadi PMI. Jadi kami perlu turun langsung ke sana,” tambahnya.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu proses penetapan resmi dari Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat.

Setelah disetujui, program akan diluncurkan dengan prosesi penyematan petugas imigrasi yang ditugaskan di masing-masing kelurahan.

Selain fokus pada pembinaan masyarakat, kinerja keuangan Imigrasi Bekasi juga melampaui target nasional.

“Tahun 2025 ini kami punya target PNBP sebesar Rp65 miliar. Per akhir Oktober sudah mencapai Rp95 miliar, artinya sudah melampaui target,” ungkap Anggi.

Capaian tersebut didukung program pelayanan inovatif seperti Easy Passport, yaitu layanan pembuatan paspor secara jemput bola.

“Kalau ada minimal 50 pemohon, misalnya dari satu lingkungan atau kantor, petugas imigrasi akan datang langsung ke lokasi untuk proses foto dan pembuatan paspor,” tutupnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *