Bekasi  

Warga Pejuang Terkepung Debu Hitam, DPRD Desak Pemerintah Tegas Periksa Industri Berasap Pekat

Bekasi - Cerobong asap pabrik
Cerobong asap pabrik

Kota Bekasi – Laporan mengenai debu hitam pekat yang menyelimuti permukiman di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, mulai menimbulkan kegelisahan serius.

Anggota DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, menyatakan telah menerima aduan warga terkait butiran kasar yang menempel di teras rumah, dinding, hingga daun-daun tanaman.

Ia menegaskan pemerintah harus turun tangan dan mengambil langkah tegas bila terbukti ada industri yang melanggar aturan lingkungan.

“Ini berdampak langsung pada masyarakat. Bukan hanya rumah, tapi pondok pesantren juga terdampak. Ada santri yang batuk. Jadi pemerintah harus turun, bukan hanya DLH, tapi Dinas Kesehatan juga harus melakukan tracking kesehatan warga,” kata Arif, Selasa (18/11/2025).

Arif mengungkapkan bahwa lingkungan tempat tinggalnya di RW 2 pun mengalami kondisi serupa beberapa hari sebelumnya.

Menurut dia, pemerintah daerah harus memperkuat mekanisme pengawasan industri di kawasan tersebut, mengingat permukiman warga berada berdekatan dengan pabrik-pabrik beremisi tinggi.

“Ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengontrol aktivitas industri. Jangan sampai ada celah yang membuat emisi berbahaya lolos ke udara bebas,” ujarnya.

Ia berencana membawa persoalan ini ke pimpinan DPRD Kota Bekasi dan Komisi II yang membawahi Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Kami harus kawal ini. Jangan hanya reaktif, tapi harus ada pencegahan jangka panjang,” tegasnya.

Tiga Minggu Hidup dalam Kepungan Debu

Di wilayah Kaliabang Bahagia, debu hitam telah turun hampir setiap malam selama tiga pekan terakhir. Firman, salah seorang warga, menunjukkan kondisi rumahnya yang dipenuhi butiran hitam bertekstur pasir halus. Lantai rumah, jendela, hingga kap mobil kembali kotor setiap pagi, meski sudah dibersihkan malam sebelumnya.

“Ini kasar sekali, seperti pasir debu. Setiap pagi pasti ada lagi. Belum ada perubahan sama sekali,” kata Firman saat ditemui pada Jumat (14/11/2025).

Keluhan serupa datang dari warga Kampung Rawa Bambu, area yang disebut paling terdampak. Banyak warga mulai memakai masker di dalam rumah untuk menghindari debu yang masuk dari sela pintu dan jendela.

“Kalau pintunya kebuka, debu bisa masuk ke dalam rumah. Memang sangat mengganggu aktivitas warga,” ujar Lurah Pejuang, Suhendra.

Ia mengatakan laporan warga mulai masuk tiga minggu lalu, dan fenomena itu diduga muncul pada malam hari. “Biasanya malam kayaknya keluar. Jadi paginya baru kelihatan numpuk,” katanya.

DLH Turun, Tapi Sumber Masih Gelap

DLH Kota Bekasi melalui tim Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah meninjau lokasi dan mengambil sampel. Temuan awal membenarkan adanya debu hitam menempel di permukaan rumah warga. Namun sumber pencemaran belum dapat dipastikan.

“Di wilayah kami banyak perusahaan yang pakai bahan bakar batu bara dan punya cerobong tinggi. Tapi untuk menentukan sumbernya, itu kewenangan penuh DLH,” ujar Suhendra.

Di Kelurahan Pejuang sendiri terdapat sedikitnya delapan perusahaan yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Warga menduga kuat debu berasal dari salah satu industri tersebut. DLH kini sedang memeriksa laporan semester perusahaan, termasuk catatan emisi cerobong, sebelum mengumumkan hasil analisis resmi.

Menunggu Kepastian Pemerintah

Sambil menunggu hasil penyelidikan, pemerintah kelurahan mengimbau warga menutup rapat rumah pada malam hari dan memakai masker bila diperlukan.

Namun bagi warga, imbauan itu belum cukup. Aktivitas sehari-hari terganggu, dan kekhawatiran terhadap dampak kesehatan mulai meningkat.

Hingga berita ini diturunkan, DLH Kota Bekasi belum memberikan pernyataan resmi mengenai hasil pemeriksaan sumber polusi. Warga Pejuang masih menunggu kepastian tentang dari mana datangnya ‘hujan’ debu yang setiap subuh kembali menyelimuti lingkungan mereka.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *