Bekasi  

Rusunawa untuk PMKS Ditarget Rampung Akhir Tahun, Mensos Risma Sudah Kantongi Data Penghuni

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantar 15 PMKS bekerja di BUMN PT Waskita Karya, Kamis (21/1/2021). Foto: (Ist)
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantar 15 PMKS bekerja di BUMN PT Waskita Karya, Kamis (21/1/2021). Foto: (Ist)

Pembangunan Rusunawa di Pangudi Luhur Departemen Sosial di Jalan Joyomartono, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, ditargetkan rampung akhir Desember 2021.

Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengaku telah mengantongi data penghuni yang diperuntukan bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bekasi.

“Ini sekarang lagi proses pembangunan, mudah-mudahan Desember lah ya bisa jadi. Sehingga Januari (2022) mungkin bisa ditempati,” kata dia, kemarin.

Rusunawa itu memiliki kapasitas 100 unit dan dilengkapi dengan kamar tidur, dapur serta toilet. Risma menambahkan, ada lima lokasi pembangunan rusunawa lagi pada tahun depan 2022. Lokasinya, di Medan, Makasar, Jakarta, Solo dan Bekasi.

“Yang tinggal di rusunawa sementara kita sudah punya data yang mereka benar-benar engga punya rumah, tinggal di gerobak, dan lain-lainnya. Nanti Insyaallah tahun depan kita akan dapat lagi empat atau enam,” tukasnya.

Sentra Kreasi Atensi (SKA) yang berlokasi di Departemen Sosial Jalan Joyomartono, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat menjadi lokasi pemberdayaan puluhan penerima manfaat untuk berwirausaha.

Sentra Kreasi Atensi ini sengaja dibangun Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan vokasional penerima manfaat, terciptanya lapangan pekerjaan bagi penerima manfaat, meningkatkan taraf kesejahteraan sosial penerima manfaat dari kelompok termiskin/termarjinal/telantar.

Risma mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah melalui Kemensos tersebut bertujuan agar penerima manfaat dapat memiliki penghasilan yang lebih baik.

“Ingin memberikan semangat, memberikan tempat, memberdayakan agar mereka (penerima manfaat) dapat bertahan hidup, survive,” kata Risma.

Risma menuturkan total ada 38 penerima manfaat yang telah memulai usahanya atau bekerja di lokasi Sentral Kreasi Atensi. Saat ini sudah berjalan dan berkembang dengan baik.

Para penerima manfaat ini, kata Risma, yang kondisi perekonomiannya lemah. Seperti dari tunawisma, pencari rongsok, manusia silver hingga anak jalanan.

(YUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *