Kota Bekasi – Di tengah gencarnya pembangunan taman, jalan, dan fasilitas publik, Kota Bekasi dihadapkan pada masalah serius lain: kabel semrawut yang menjuntai di udara.
Kondisi ini bukan sekadar merusak pemandangan, tapi juga mengancam keselamatan jiwa. Sudah ada korban berjatuhan akibat kabel liar yang tak tertata.
Seorang mahasiswa di Bekasi Utara terjerat kabel optik hingga lehernya terlilit dan hampir kehabisan napas.
Di Mustikajaya, seorang pria berusia 53 tahun jatuh dari motor karena tersambar kabel rendah. Akibatnya, lututnya patah parah.
Di Jatiasih, kabel dari berbagai provider menggantung di persimpangan jalan, membuat pejalan kaki waswas setiap melintas.
“Kalau malam, kabelnya nggak kelihatan. Tiba-tiba nyangkut di motor. Bahayanya sama kayak jalan berlubang,” kata Yanto, ojek daring yang sering lewat di kawasan Jatiasih berkeluh kesah, Kamis (25/9/2025).
Pemkot Bekasi memang melakukan penertiban darurat dengan memotong kabel-kabel menjuntai. Namun, langkah itu baru sebatas solusi tambal sulam.
Rencana besar menanam seluruh kabel ke bawah tanah (ducting) masih mandek karena terkendala kewenangan, regulasi, dan anggaran. Mayoritas kabel milik provider telekomunikasi yang harus diatur lewat pemerintah provinsi hingga pusat.
Tanpa regulasi tegas dan dukungan penuh, kabel semrawut akan terus menghantui warga Bekasi. Sama seperti sampah yang bisa menimbulkan penyakit, kabel liar bisa merenggut nyawa kapan saja.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.