Kota Bekasi — Kritik publik terhadap insiden Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, yang tertidur pulas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) penyertaan modal daerah di DPRD Kota Bekasi, belum menunjukkan tanda mereda.
Setelah aktivis Forkim menyoroti lemahnya fungsi pengawasan legislatif, giliran aktivis muda Bekasi Muhamad Fadilah menilai insiden itu sebagai cermin kegagalan kepemimpinan di jajaran Pemkot Bekasi.
Menurut Fadilah, sikap diam Wali Kota Bekasi terhadap insiden ini bukan sekadar kelalaian komunikasi publik, namun “cacat logika kepemimpinan” yang memperlihatkan rapuhnya etika birokrasi.
“Diamnya wali kota hanya menyisakan dua kemungkinan: pura-pura tidak tahu, atau tahu tapi memilih tutup mata. Dua-duanya sama-sama berbahaya bagi kesehatan birokrasi,” ujar Fadilah, Rabu (26/11/2025).
Air Adalah Hajat Hidup — Lalu Pemimpinnya Tidur
Fadilah, yang juga mahasiswa Unisma Bekasi, mengingatkan bahwa rapat tersebut membahas penyertaan modal—isu strategis yang menentukan masa depan layanan air bersih warga.
“Ini rapat penting membahas kebutuhan paling mendasar warga: air. Kalau Dirut Tirta Patriot tertidur pulas lalu wali kota tidak bersuara, itu menyinggung akal sehat publik,” tegasnya.
Ia mempertanyakan standar etika yang berlaku di lingkungan Pemkot Bekasi. Apakah seorang pejabat dapat tertidur lelap di forum resmi tanpa teguran ataupun evaluasi terbuka?
“Yang dipertaruhkan bukan hanya wibawa BUMD, tetapi kredibilitas pemerintah kota,” katanya.
“Bagaimana masyarakat mau percaya pelayanan air bisa diandalkan, jika pemimpinnya tak mampu menjaga kewaspadaan dalam rapat krusial?,” sambungnya.
Amanah Publik yang Menjadi Ritus Formalitas
Perumda Tirta Patriot mengelola layanan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mulai dari kesehatan hingga aktivitas ekonomi masyarakat.
Namun insiden tidur itu, kata Fadilah, menunjukkan bagaimana amanah publik kerap direduksi menjadi ritual tanpa kesadaran moral.
“Kalau rapat saja tidak dihormati, bagaimana masyarakat berharap layanan air dihormati?” ujarnya.
Keterlanjuran Bisu
Publik kini menunggu sikap resmi Wali Kota Bekasi terhadap dua hal yakini, evaluasi kinerja Dirut Tirta Patriot, dan
komitmen etika kepemimpinan di Pemkot Bekasi.
Namun hingga laporan ini diturunkan, tak ada satu pun pernyataan tegas dari Pemerintah Kota Bekasi.
Diam yang berkepanjangan justru memperkuat dugaan publik: bahwa persoalan bukan hanya soal seorang Dirut yang tertidur, melainkan soal kepemimpinan yang terjaga atau tidak ketika integritas birokrasi dipertaruhkan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.













