Aksi tawuran antar remaja pecah depan Perumahan AURI depan gang Bulak Jawa, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (12/2/2020) sekira pukul 05.00 WIB. Namun, aksi tawuran tersebut sempat dibubarkan warga yang geram melihat aksi mereka. Alhasil, warga mengamankan empat remaja.
Sebelum diamankan, empat remaja tersebut sempat dikejar oleh warga dan akhirnya tertangkap warga di Jalan H. Dehir Rt. 007/02, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Beruntungnya petugas datang ke lokasi dan mengamankan empat remaja itu.
“Empat remaja diamankan petugas Bhabinkamtibmas untuk menghindari amukan massa,” ujar Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari saat dihubungi, Rabu (12/2/2020).
Menurut dia, warga sudah geram dengan aksi para remaja itu. Apalagi, saat tertangkap emapt remaja itu menentang warga sehingga menyulut emosi.
“Warga geram dengan aksi mereka, saat mereka dibubarkan, remaja ini malah menantang warga,” katanya.
Adapun empat remaja yang diamankan itu yakni Satria Rama Subrata (15), Braja Anggara Putra (17), Ferdiansyah (13) dan M Rizky (15). Dari tangan mereka petugas mengamankan barang bukti senjata tajam celurit buatan dari plat seng. Saat ini, empat remaja baru gede tersebut berada di Mapolsek Jatiasih.
Berdasarkan keterangan mereka, aksi tawuran itu terjadi depan perumahan AURI dengan remaja lainya. Bahkan, aksi lempar batu terjadi hingga akhirnya terjadilah kejar-kejaran hingga Jalan Sirojul Munir. Atas kejadian tersebut warga yang melihat di sepanjang jalan merasa geram, selanjutnya dibubarkan paksa oleh warga.
Saat ini, kata dia, petugas sudah memanggil orang tua mereka, setelah hadir semua dari masing-masing orang tuanya dan berdiskusi, setelah itu disepakati bahwa untuk keempat remaja tersebut sementara diamankan di Mapolsek Jatiasih hingga Kamis (13/2/2020) dengan kesepakatan petugas, tokoh masyarakat dan kepolisian.
Dengan demikian, keempat remaja tersebut tidak bakal dilakukan penahanan dengan jaminan tidak melakukan aksi serupa kembali. Untuk itu, Erna mengimbau kepada orang tua untuk bisa memberikan pemahaman akan bahaya aksi tawuran tersebut.
“Peran orang tua sangat penting dalam menekan agar tidak ada tindak tawuran lagi,” tandasnya.
(FIR)