Bekasi  

Laptop Raib di Jalan, Celah Keamanan Layanan Kirim Online Kembali Dipertanyakan

Kota Bekasi - Driver Lalamove bawa kabur 10 Laptop customer (Tiktok @cocosalmonn)
Driver Lalamove bawa kabur 10 Laptop customer (Tiktok @cocosalmonn)

Kota Bekasi – Kasus dugaan penggelapan dan penipuan kembali menampar rasa aman pelaku usaha di Bekasi.

Seorang pengemudi layanan pengiriman berbasis aplikasi diduga membawa kabur 10 unit laptop milik sebuah toko komputer, menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Peristiwa ini kini ditangani kepolisian setelah korban resmi melaporkan kejadian tersebut sebagai tindak pidana.

Peristiwa bermula pada Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 12.22 WIB. Toko Rimas Laptop Bekasi di kawasan Galaxy tengah melakukan pengiriman internal—memindahkan 10 unit laptop ke cabang lain untuk kebutuhan stok. Seperti rutinitas sebelumnya, pengiriman menggunakan jasa Lalamove, layanan logistik berbasis aplikasi yang selama ini dianggap praktis dan cepat.

Namun, kejanggalan muncul tak lama setelah barang dijemput. Nomor telepon pengemudi yang tercatat di aplikasi mendadak tidak dapat dihubungi dan dinyatakan tidak aktif.

Situasi semakin mencurigakan ketika pihak toko menyadari pelat nomor kendaraan yang digunakan pengemudi tidak sesuai dengan data kendaraan yang terdaftar di aplikasi.

Masalah tidak berhenti di situ. Sistem pelacakan pengiriman pun tak bergerak. Status pengiriman hanya berhenti pada satu tanda ceklis tanpa pembaruan lanjutan—indikasi bahwa barang tidak pernah melaju menuju alamat tujuan.

Berjam-jam berlalu tanpa kabar, tanpa konfirmasi, dan tanpa respons dari pengemudi.

Pengemudi yang diketahui bernama Aji Irwansyah S tersebut hingga kini tak dapat dilacak keberadaannya. Seluruh paket berisi 10 unit laptop dinyatakan hilang tanpa jejak.

Merasa dirugikan dan menduga kuat adanya unsur penggelapan serta penipuan, pihak Rimas Laptop Bekasi akhirnya melaporkan kasus ini ke kepolisian.

Aparat penegak hukum kini melakukan penyelidikan, termasuk menelusuri identitas terduga pelaku, kendaraan yang digunakan, serta kemungkinan adanya perencanaan matang dalam aksi tersebut.

Barang bukti dan kronologi kejadian telah diserahkan untuk kepentingan penyidikan.

Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan yang memanfaatkan celah sistem logistik digital. Modus yang diduga digunakan—penggantian kendaraan, pemutusan komunikasi secara sengaja, serta penghentian status pengiriman—menunjukkan bahwa kejahatan semacam ini tidak lagi bersifat spontan, melainkan terencana.

Bagi pelaku usaha, terutama yang rutin mengirim barang bernilai tinggi, peristiwa ini menjadi alarm keras. Ketergantungan pada layanan pengiriman online memang menawarkan efisiensi, namun juga menyimpan risiko besar jika sistem verifikasi dan pengawasan tidak ketat.

Di sisi lain, kasus ini juga menjadi ujian bagi penyedia layanan logistik digital. Publik tentu menunggu sejauh mana tanggung jawab platform dalam memastikan keamanan pengiriman, validitas identitas pengemudi, serta mekanisme perlindungan bagi pengguna ketika kejahatan terjadi.

Laptop-laptop itu raib di jalan, tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah hilangnya rasa aman. Jika celah sistem terus dibiarkan, bukan mustahil kasus serupa akan kembali terulang—dengan korban yang lebih besar dan kerugian yang lebih luas.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

(Syafira Y.M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *