Suara gemuruh dan suasana mendung sebagai pertanda hujan menyelimuti wilayah Bekasi bagian utara: Babelan, Kabupaten Bekasi, Kaliabang Tengah, Kota Bekasi, siang tadi, sekitar pukul 13.00 WIB.
Hujan lebat memang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Namun, suasana disana begitu mencekam sebelum hujan tiba. Aktivitas warga berhenti seketika.
Mereka mulanya berdiam diri, melihat kondisi alam yang bertanda tak bersahabat. Benar saja, angin tiba-tiba datang, semula pelan, namun justru sangat mencekam: Angin Puting Beliung datang.
Warga yang berdiam diri di rumah lantas berlarian ke luar rumah. Kondisi mencekam ini, bukan saja terjadi di pemukiman warga, namun juga di jalan-jalan lingkungan.
Gerobak, sepeda motor, papan reklame tiba-tiba beterbangan. Atap penutup rumah seperti asbes tak ketinggalan ikut tersapu kencangnya angin puting beliung.
“Saya dari dalam rumah lari nengok keluar rumah, tetangga pada teriak katanya ada angin kencang,” kata Alex, warga Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (23/10/2020).
Suara teriakan histeris bahkan melengking di telinga Alex. Banyak warga yang merupakan tetangganya menangis: Di antara ketakutan, dan meratapi rumahnya porak poranda oleh puting beliung.
Alex sendiri bingung, pikirannya seketika buntu. Bahkan, ketika harus melangkah ia bimbang lantaran angin sangat kencang. Alex memilih bertahan, di rumahnya.
“Cuma bisa berdoa saja tadi, dan saya bersyukur tidak kenapa-kenapa,” tuturnya.
Suara Adzan Meredakan Amukan Puting Beliung
Ketua RW 006 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Sanusi mengaku sempat khawatir dengan kondisi siang tadi. Betapa tidak, genting atau atap rumah warga sudah banyak berterbangan di wilayahnya itu.
Sejumlah masjid kemudian adzan, seketika itu angin yang begitu kencang mereda. Sanusi lalu menghubungi aparatur kelurahan, 30 menit kemudian perwakilan Pemerintah Kota Bekasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang.
“Baru pertama kali merasakan kondisi seperti ini. Sangat cemas ya. Di RW saya ada tiga RT yang terdampak, RT 02/05/12,” imbuh dia.
Sanusi berharap ada bantuan pemerintah bagi korban angin puting beliung yang saat ini rumahnya rusak. kerusakan rata-rata pada bagian atap rumah yang runtuh akibat kencangnya angin sebelum hujan turun.
“Kita harap ada bantuan pemerintah,” pintanya.
5 Rumah Rusak Berat, Satu Orang Luka Ringan
Camat Bekasi Utara, Jalalulail menyampaikan bahwa terdapat lima rumah sementara yang mengalami rusak berat tersapu angin puting beliung. Dan satu warga mengalami luka ringan.
“Selain lima rumah, ada juga kaca mobil kacanya pecah, karena terkena pohon tumbang. Korban hanya satu orang, luka ringan,” kata dia.
Jalal mengatakan, lima rumah yang mengalami rusak itu sebagian karena atapnya yang terbawa angin. Namun, untuk kendaraan mobil pribadi kondisinya sedang parkir dibawah pohon.
“Jadi mobil itu sedang parkir, tiba-tiba pohon roboh, dan menimpa kaca belakang,” katanya.
Untuk korban, kata dia, masih dalam pendataan. Namun, untuk sementara petugas baru mengetahui ada satu orang yang mengalami luka ringan. “Untuk rumah yang rusak adanya di RT 12 RW 06, Kaliabang,” katanya.
Jalal mengaku, sekarang ini pihaknya tengah melakukan pembuatan tenda pengungsian bagi korban bencana angin puting beliung.
Hingga berita ini dibuat, belum ada data kumulatif dari pemerintah daerah kota/kabupaten Bekasi atas dampak bencana angin puting beliung. Masing-masing pemerintah masih mendata jumlah keseluruhan serta kerugian akibat musibah itu. Namun, diprediksi jumlah rumah yang rusak mencapai ratusan.
(MYA)