Pemerintah Kota Bekasi berencana merekrut 100 tenaga kesehatan (Nakes) analis untuk memaksimalkan pelayanan dan mendeteksi penyebaran Covid-19.
“Nakes analis saya mau tambah, sekitar 100 orang, itu loh yang buat tracking-tracking PCR itu,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Selasa (29/6/2021).
Kekinian, Rahmat sudah menugaskan jajarannya untuk mendatangi Politeknik Kesehatan guna menambah 100 nakes orang tersebut. Ia berharap para nakes bersedia meski insentifnya lebih kecil dibandingkan DKI Jakarta.
“Hanya ada selisih katanya, DKI insentifnya kasih sehari Rp 500 (ribu), kita cuma 300 (ribu), ini kan kemanusiaan, mudah-mudahan masih banyak yang mau kerja di sini,” jelasnya.
Kepala Instalasi laboratorium RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Abas Suherli, mengatakan pihaknya telah menghubungi pusat pendidikan analis kesehatan. Yaitu Poltekes Jakarta III di Jatiwarna, AAK MH Thamrin, dan Poltekes Bengkulu.
Menurut anggota tim kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bekasi ini, hal itu dilakukan untuk merekrut lulusan dari pusat pendidikan kesehatan tersebut.
“Saya sudah menghubungi pusat pendidikan analis kesehatan yaitu Poltekes Jakarta III di Jatiwarna, AAK MH Thamrin dan Poltekes Bengkulu untuk mendapatkan lulusannya yang minimal telah lulus Uji kompetensi agar melamar sebagai tenaga relawan analis dengan insentif Rp 300 ribu/hari sebelum pajak,” tukasnya.
(ADV/AFY)