Balita pemakan kertas, sendal dan Styrofoam, berinisial GI (3) belum lama ini telah dilarikan ke RSUD Cabang Bungin Kabupaten Bekasi, Kamis (24/3/2022) lalu.
GI merupakan balita yang tinggal Desa Bulak Sukadana, Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. GI tinggal dirumah kontrakan, bersama kedua orangtuanya, dan satu orang kakaknya.
Menurut Pipit (34) orang tua GI mengungkapkan, saat pemeriksaan di RSUD Cabang Bungin, balita tersebut dikatakan sehat oleh tim medis.
Namun, ketika telah kembali ke rumahnya, di tanggal yang sama (24/3/2022) lalu, GI masih memiliki kebiasaan tak lazim tersebut.
Pipit mengungkapkan, emosi GI yang masih kerap tantrum berpengaruh pada pola makan yang kini harus dihadapinya.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Terancam Dimiskinkan Jika KPK Temukan Bukti Kuat TPPU
“Dia minta buku, ya seperti biasa saya nggak kasih, saya bujuk, dengan makanan yang ada, cuma dia gak mau, karena kalau nggak di turutin dia berisik ,sambil mukul, dan tantrum,” ujar Pipit, Senin (28/3/2022).
Lima hari setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD Cabang Bungin, Pipit masih berusaha menyeimbangi konsumsi makanan laik makan dengan kategori sesuai usia balita. Akan tetapi, GI masih kerap merengek meminta kertas kepada Pipit.
“Paling saya kasih sedikit, dia kurang, saya kasih selembar, itu ditelan, nggak ada istilah dikunyah kunyah, itu langsung ditelan, sama dia itu dimakan,” jelasnya.
Kebiasaan tak lazim yang masih dihadapi oleh orang tua GI, pihak medis yang menangani GI ketika berada di RSUD Cabang Bungin, dikatakan Pipit, agar orang tua dapat lebih selektif dan memberikan pengawas ketat.
Baca Juga: 6 Remaja Ditangkap Polisi Hendak Tawuran, Tenteng Celurit di Jalan I Gusti Ngurah Rai
“Kita harus sedikit tega, kurangi kebiasaan seperti itu, nggak sekaligus, tapi memang itu saya lakukan setelah dua tahun ini, dari ketergantungan (makan) sendal, dari nggak kayak kemarin,” kata Pipi.
Masih dengan Pipit, pihak dokter memberikan arahan, bila pola pengawasan ketat dari kebiasaan tersebut dapat hilang secara perlahan lahan.
“Jaraknya satu tahun lebih bisa lepas dari sendal (kebiasaan tak lazim), kalau kertas sama Styrofoam nggak bisa total menghentikan dia,” terangnya
Atas kebiasaan tersebut, menurut pendapat medis saat memeriksa keadaan GI, agar balita itu diberikan makan atau camilan, sebagai langkah awal perubahan kebiasaan tak lazim.
“Ya menganjurkan tolong di kasih makan, biskuit, sebenarnya itu yang saya lakukan, dia nggak mau apapun yang nggak mau makan, maunya itu,” tutupnya.
Respon (1)