Bekasi  

KPAD Minta Sekolah dan Keluarga Perkuat Pembinaan Anak Pasca Kericuhan Bekasi

Kota Bekasi - Aksi kericuhan massa menjalar ke Pondok Gede, Kota Bekasi, Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu dini hari tadi. Foto: Ist/Gobekasi.id.
Aksi kericuhan massa menjalar ke Pondok Gede, Kota Bekasi, Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu dini hari tadi. Foto: Ist/Gobekasi.id.

Kota Bekasi – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi meminta pihak sekolah dan keluarga memperkuat peran pembinaan anak-anak yang terlibat dalam kericuhan beberapa waktu lalu. Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, menegaskan bahwa sekolah tidak seharusnya mengeluarkan siswa, melainkan memberikan pendampingan dan pembinaan.

“Memang ada indikasi beberapa sekolah hendak mengeluarkan siswanya. Kami imbau jangan mengambil langkah itu. Fungsi sekolah bukan sekadar memberi sanksi, tetapi juga membina,” kata Novrian, Kamis (4/9/2025).

Menurutnya, mayoritas pelajar yang ikut dalam aksi kericuhan masih duduk di bangku SMP dan SMA. Mereka terlibat bukan karena pemahaman atas isu yang berkembang, melainkan karena faktor ikut-ikutan, ketidaktahuan, serta dorongan untuk mencari pengakuan.

“Mereka hampir rata-rata ikut karena ketidaktahuan, ada rasa ingin tahu dan ingin eksis. Itu harusnya menjadi bahan evaluasi bersama agar sekolah dan keluarga lebih intensif membina,” jelasnya.

Novrian menambahkan, keluarga memiliki peran penting dalam mengawasi anak, terutama penggunaan media sosial yang belakangan terbukti menjadi sarana provokasi. Ia juga menekankan pentingnya sekolah menyediakan ruang konseling dan pembinaan karakter untuk mencegah anak-anak mudah terpengaruh ajakan negatif.

Sebelumnya, sebanyak 10 anak di bawah umur masih diperiksa kepolisian terkait kerusuhan di Kota Bekasi. Sembilan anak ditangkap di sekitar Polsek Pondok Gede dan satu anak di Polres Metro Bekasi Kota. Dari hasil asesmen, sebagian dari mereka bahkan diduga sempat berencana melakukan aksi berbahaya, seperti melempar molotov.

“Harus ada kolaborasi antara sekolah, keluarga, pemerintah, dan aparat. Anak-anak adalah generasi penerus yang perlu diarahkan, bukan ditinggalkan. Dengan pembinaan yang tepat, mereka bisa kembali fokus ke masa depan,” tutup Novrian.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *