Kota Bekasi – Niat pemerintah pusat menyehatkan anak bangsa lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) justru mulai menuai keresahan. Meski belum ada kasus keracunan di Kota Bekasi, orangtua siswa mulai waswas setelah muncul berbagai temuan mengejutkan di lapangan.
Hingga pertengahan September 2025, data Dinas Pendidikan Kota Bekasi mencatat sudah 33.216 siswa dari TK/PAUD hingga SMA menerima jatah MBG. Namun jumlah ini masih jauh dari total lebih dari 440 ribu siswa yang jadi target penerima.
Salah satu orangtua siswa, Wahyuni, mengaku anaknya menemukan ulat di sayur dalam paket MBG di sebuah SMP Negeri di Bekasi Timur.
“Beberapa hari terakhir anak saya melihat ulat di sajian MBG. Katanya bukan kali pertama, teman-temannya juga menemukan hal serupa,” ungkap Wahyuni, Rabu (24/9/2025).
Tak hanya soal kebersihan, menu yang berulang-ulang juga membuat siswa bosan.
“Makanannya hambar, kata anak saya, mereka seperti terpaksa memakan,” keluhnya.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memastikan sejauh ini belum ada laporan keracunan di wilayahnya.
“Masih aman, hanya ada keluhan soal mutu makanan dan variasi menu,” ujarnya.
Namun, “aman” bukan berarti tanpa catatan. Di media sosial, keluhan siswa dan orangtua terus bermunculan, mulai dari rasa makanan yang hambar hingga kejenuhan karena menu tak variatif.
Sementara itu, data nasional menunjukkan potret mengkhawatirkan. Lebih dari 5.000 siswa di Indonesia dilaporkan keracunan akibat MBG.
Catatan lain bahkan menyebut angka sudah mencapai 6.452 siswa per 21 September, dengan kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat.
Pengamat kebijakan publik dari IDP-LP, Riko Noviantoro, menegaskan Presiden harus turun langsung.
“Janji kampanye tetap harus dijaga, tapi keselamatan anak-anak jauh lebih penting,” tegasnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.