Bekasi  

Modal Mengucur Hasil Tak Muncul, Legislator Jengkel Soal Pelayanan Tirta Patriot: Setiap Hari “Dimention Warganet”

Kota Bekasi - Dirut Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi saat dipanggil oleh DPRD Kota Bekasi, Senin (1/12/2025). Foto: Ist
Dirut Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi saat dipanggil oleh DPRD Kota Bekasi, Senin (1/12/2025). Foto: Ist

Kota Bekasi – Aduan warga tentang buruknya kualitas layanan air bersih di Kota Bekasi tak pernah surut. Dari air yang keruh berbau lumpur hingga distribusi yang tiba-tiba mati tanpa pemberitahuan—semuanya masih menjadi keluhan harian yang berseliweran di kanal digital.

Di ruang kerjanya, Senin (1/12/2025), anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bekasi, Adhika Dirgantara, tampak jengkel. Hampir setiap hari ia menerima mention dari warganet yang menuntut kejelasan atas layanan Perumda Tirta Patriot.

Baca Juga: Insiden Dirut Tertidur dan “Operasi Penyelamatan Reputasi” di DPRD Bekasi

“Banyak warga mention saya, mengeluhkan air yang keruh, menyebabkan gatal di kulit, aliran sering tersumbat, dan distribusi yang kerap terhenti. Keluhan serupa masih sangat banyak,” ujar Adhika.

Kekecewaan Adhika bukan tanpa dasar. Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana tidak sedikit kepada BUMD yang mengelola air bersih itu.

Tahun 2025, dana penyertaan modal untuk BUMD mencapai Rp72 miliar, dengan Rp50 miliar di antaranya mengalir ke Tirta Patriot. Tahun berikutnya, Pemkot kembali menganggarkan Rp10 miliar untuk perusahaan yang kini dipimpin Ali Imam Faryadi tersebut.

Namun, janji perbaikan kualitas layanan tak kunjung terwujud.

Modal Mengalir, Kinerja Memburuk

Di berbagai kawasan, seperti Bekasi Utara dan Medansatria, warga mengaku air yang keluar dari keran lebih mirip air sungai yang tak layak pakai.

Beberapa bahkan terpaksa kembali memakai sumur bor—sebuah kemunduran setelah bertahun-tahun berlangganan layanan air bersih milik pemerintah.

Baca Juga: Usai Videonya Viral, Dirut Tirta Patriot Bekasi Akan Dipanggil Pemkot

Menurut Adhika, kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai efektivitas manajemen.

“Penyertaan modal setiap tahun tidak berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan,” tegasnya.

Ia mendesak agar Tirta Patriot melakukan audit internal menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi air. Jika manajemen tetap abai, DPRD akan bersikap lebih keras.

Ancaman Penghentian Penyertaan Modal

Sikap tegas Adhika tersebut bukan gertakan kosong. Ia dengan lantang menyatakan bahwa DPRD harus mempertimbangkan ulang suntikan dana untuk tahun 2026.

“Kalau tidak ada kesungguhan memperbaiki pelayanan, lebih baik penyertaan modal 2026 dibatalkan saja,” ujar dia.

Sinyal keras ini bakal menjadi ujian bagi Direksi Tirta Patriot. Dana publik yang sudah digelontorkan mesti berbuah layanan yang manusiawi, bukan terus-menerus menyusahkan pelanggan yang seharusnya dilayani.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *