Bekasi  

Penyebab Kematian Masih Diselidiki, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Hati Jasad Tahanan Titipan yang Tewas di Lapas Bulak Kapal

Lapas Kelas IIA Cikarang. Foto: Istimewa
Lapas Kelas IIA Cikarang. Foto: Istimewa

Penyebab kematian ZAN (26), tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi yang tewas di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi belum terungkap.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengungkapkan, penyebab kematian masih misteri karena polisi masih menunggu hasil pemeriksaan hati ZAN.

“(Kendala) ada sampel yang diambil dari kegiatan ekshumasi yang diperiksa di laboratorium forensik. (Spesifiknya) sampel hati,” jelas Firdaus kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).

Firdaus menuturkan, sampel hati diperiksa untuk mengecek apakah ada kadar racun atau zat-zat mencurigakan lain di tubuh ZAN.

“Itu semua harus (diperiksa), supaya penyelidikan ini memenuhi standar scientific crime investigation,” ucap dia.

Adapun untuk saat ini, total ada enam saksi yang sudah diperiksa. Mereka merupakan petugas lapas dan tahanan yang satu sel dengan ZAN.

“Masih didalami karena kami masih menunggu hasil ekshumasi. Untuk saksi yang diperiksa itu dari petugas lapas dan juga tahanan yang satu sel dengan korban,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, ZAN yang merupakan tahanan titipan asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, itu tewas di dalam sel di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Minggu (19/5/2024) lalu.

Tahanan titipan Kejari Bekasi itu diduga tewas dikeroyok.

Tim Kuasa Hukum dari ZAN yakni Farhat Abbas mengatakan, sebelum tahanan itu meninggal dunia, ia terlebih dahulu meminta uang kepada keluarganya.

Dalam pesan singkat WhatsApp yang dikirimkan oleh almarhum ZAN, ia mengatakan kalau uang tak dikirim, maka dirinya akan dibuat tak bernyawa.

“Tanggal 18 Mei 2024, chat WhatsApp minta uang dan tanggal 19 Mei 2024, (ZAN) meninggal dunia,” kata Farhat, Rabu (26/6/2024) lalu.

Kematian ZAN kian janggal, lantaran pihak Lapas Kelas IIA Bulak Kapal menyatakan bahwa pemuda itu meninggal dunia akibat bunuh diri.

Namun keluarga menemukan fakta bahwa kondisi ZAN penuh luka lebam saat jenazahnya diterima di keluarga. Keluarga lantas menyebut ZAN korban penggeroyokan di dalam lapas.

“(Meninggal dunia) saat dalam karantina di lapas,” ucap Farhat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *