Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Bekasi Muhammad Sodikin memastikan akan memanggil seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang diduga melanggar netralitas.
“Jadi, kasus laporan dugaan netralitas ASN nomor 015 secara syarat formil dan materil telah terpenuhi, maka kami dalam Perbawaslu 15 juga nanti akan mengklarifikasi terhadap pihak-pihak yang diduga melanggar netralitas dan dilaporkan,” jelas Sodikin saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (4/1/2024).
“Dalam laporan 015, ada 13 terlapor. Dari 13 itu ada Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, ada Bank BJB sebagai penyelenggara, dan ada 11 Camat. Cuma nanti kami klarifikasi dulu pelapornya. Ini masih tahap penyelidikan, proses klarifikasi,” kata dia lagi.
Dalam panggilan itu, Bawaslu juga akan meminta terlapor untuk mengklarifikasi maksud dibalik niat memamerkan jersey bernomor punggung 2.
Selain para pihak terlapor, Bawaslu turut berencana memanggil pihak pelapor untuk dimintai keterangan agar proses penelusuran dugaan pelanggaran itu berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Sekarang begini, kami kan harus klarifikasi pelapornya itu, setelah dimintai keterangan dan mendapatkan keterangan dari pelapor, kan ini berproses, tidak menutup kemungkinan siapa pun akan kami panggil,” ujar Sodikin.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bekasi diisukan bersikap tidak netral dalam kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu mencuat ke publik usai akun media sosial Instagram @politik_kotabekasi mengunggah foto ASN memamerkan jersey nomor punggung 2.
Belakangan diketahui, foto itu diambil dalam kegiatan pertandingan sepakbola persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Jumat (29/12/2023).
Pertandingan itu juga merupakan kegiatan rutin dan silaturahmi antar aparatur kecamatan dan kelurahan.
Kaus sepakbola yang terpampang itu juga merupakan bantuan dari Bank BJB Cabang Bekasi, yang mana setiap kecamatan masing-masing menerima 25 stel kaus dengan nomor punggung 1-25.
