Banyak anggapan bahwa usia 30-an merupakan titik awal penurunan kemampuan kognitif manusia. Alasan ini kerap digunakan untuk menetapkan batas usia rekrutmen kerja pada usia 20-an awal, selain faktor tingginya persaingan di dunia kerja.
Namun, hasil penelitian dari Stanford University, DIW Berlin, dan University of Munich yang dipublikasikan dalam Science Advances menunjukkan bahwa kemampuan kognitif rata-rata manusia justru meningkat pesat hingga usia 40-an. Setelah itu, kemampuan kognitif sedikit menurun dalam bidang literasi, tetapi tetap kuat dalam bidang numerasi.
Lebih lanjut, penurunan kemampuan kognitif pada orang yang lebih tua hanya terjadi jika mereka menggunakannya di bawah rata-rata. Sebaliknya, pekerja dengan keterampilan kognitif yang terus digunakan secara aktif, baik di lingkungan kerja maupun kehidupan sehari-hari, justru mengalami peningkatan kemampuan bahkan setelah melewati usia 40 tahun.
“Individu dengan penggunaan kemampuan kognitif di atas rata-rata, baik di tempat kerja maupun di rumah, rata-rata tidak mengalami penurunan keterampilan hingga usia 65 tahun,” ungkap Professor Eric Hanushek dari Stanford University dalam penelitian bertajuk Age and Cognitive Skills: Use It or Lose It.
Studi ini dilakukan dengan menganalisis data asesmen kemampuan bahasa dan matematika di Jerman pada individu berusia 16 hingga 65 tahun. Para partisipan menjalani tes pertama, lalu mengulanginya 3,5 tahun kemudian. Mereka juga diberikan pertanyaan terkait seberapa sering mereka membaca email serta menghitung biaya sehari-hari di rumah maupun di kantor.
Perbedaan Penurunan Kognitif pada Laki-laki dan Perempuan
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa perempuan mengalami penurunan kemampuan kognitif lebih tajam pada usia yang lebih tua, terutama dalam bidang numerasi.
Secara umum, kemampuan kognitif laki-laki dan perempuan berkembang serupa pada usia muda. Namun, pada laki-laki, kemampuan ini bertahan lebih stabil, sementara pada perempuan, penurunan dalam bidang numerasi mulai terjadi sejak usia 30-an dan semakin tajam setelah usia pertengahan 40-an.
Para peneliti mengungkapkan bahwa salah satu kemungkinan penyebabnya adalah frekuensi penggunaan matematika yang lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Meski demikian, faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
“Rata-rata laki-laki memiliki penalaran matematika dan kemampuan spasial lebih tinggi dibanding perempuan, dan kesenjangan ini semakin melebar seiring bertambahnya usia,” jelas para peneliti dalam laporan mereka.
Sementara itu, dalam bidang literasi, perempuan cenderung lebih unggul dalam pemahaman membaca dan menulis. Beberapa studi menunjukkan bahwa kesenjangan ini menyempit seiring waktu, tetapi sebagian lainnya menemukan bahwa perbedaan tersebut tetap stabil dalam sampel populasi yang lebih luas.
Cara Menjaga Kemampuan Kognitif Tetap Optimal
Untuk menjaga otak tetap tajam dan mengurangi dampak penuaan kognitif, para peneliti merekomendasikan beberapa kebiasaan sederhana, seperti rutin membaca dan berlatih matematika. Aktivitas literasi, baik melalui buku fisik maupun perangkat digital, terbukti dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan kemampuan numerasi seseorang.
Dengan demikian, penelitian ini semakin menegaskan bahwa penggunaan aktif keterampilan kognitif sangat berperan dalam menjaga daya pikir seseorang. Prinsip “use it or lose it” benar adanya: semakin sering otak digunakan, semakin lama kemampuannya bertahan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.