Kota Bekasi — Isu ratusan guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri tak terjadi di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi. Kepala sekolah Lastri Fajarwati memastikan seluruh guru masih aktif mengajar dan semakin solid, meskipun banyak yang berasal dari luar kota.
“Alhamdulillah di SRMA 13 Bekasi ini, gurunya sebenarnya tidak dari Kota Bekasi saja, ada dari Yogyakarta, Pemalang, Garut, Tasik,” ujar Lastri saat dihubungi, Rabu (20/9/2025).
Meski berasal dari luar daerah, para guru tetap bertugas karena telah difasilitasi tempat tinggal yang layak.
“Alhamdulillah karena mereka terfasilitasi, jadi ketika sampai sini ada tempat tinggal yang bisa menampung mereka. Alhamdulillah kami disediakan rumah susun yang ada di Sentra, jadi guru yang punya keluarga, atau tempat untuk stay bisa menggunakannya,” jelasnya.
Selain fasilitas, kekompakan juga dibangun melalui pelatihan rutin. “Alhamdulillah semakin solid saat ini, terlebih sudah coaching bagaimana menyatukan persepsi antara guru, wali asuh, wali asrama,” tambah Lastri.
Ia menekankan pentingnya kepemimpinan untuk menyatukan visi. “Ini tugas kepala sekolah untuk mengcoaching untuk mereka dapat memiliki visi dan mindset yang sama dan punya pola kerja yang sama,” katanya.
Lastri turut menanggapi isu nasional tentang ratusan guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri. Ia menyebut itu lebih karena persoalan jarak, bukan ketidaknyamanan bekerja.
“Sebenarnya bukan mengundurkan diri, ini setahu saya guru-guru yang seleksi P3K yang ditempatkan kebanyakan di luar daerah, karena jarak yang jauh dengan kota asalnya sehingga banyak yang merasa keberatan, kemudian meminta dipindahkan ke sekolah rakyat yang dekat dengan tempat tinggal,” terangnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.