Kota Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi masih membuka ruang empati publik. Penggalangan dana kemanusiaan untuk korban bencana di wilayah Sumatera dan Aceh resmi diperpanjang hingga 6 Februari 2026. Perpanjangan ini bukan sekadar soal waktu, melainkan cerminan harapan agar solidaritas warga tidak berhenti pada euforia awal bencana.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menegaskan bahwa penderitaan korban bencana bukan cerita jauh di luar sana, melainkan realitas yang hingga kini masih dihadapi warga terdampak. Rumah rusak, fasilitas publik lumpuh, dan kehidupan sehari-hari belum sepenuhnya pulih.
“Bencana ini benar-benar dirasakan dan dikendalikan oleh warga sekitar yang terdampak langsung. Karena itu, empati dan solidaritas dari kita semua sangat dibutuhkan,” ujar Tri, Selasa (30/12/2025).
Data sementara menunjukkan, penggalangan dana melalui rekening Patriot Berbagi telah menghimpun sekitar Rp3,1 miliar.
Angka yang tidak kecil, namun juga belum sebanding dengan besarnya kebutuhan di lapangan. Dari total tersebut, Rp600 juta telah lebih dulu disalurkan saat kunjungan langsung Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi ke wilayah terdampak di Sumatera.
Dana tahap awal difokuskan untuk kebutuhan paling mendesak: makanan pokok, sandang, obat-obatan, serta perlengkapan darurat lainnya. Bantuan jenis ini penting, namun sifatnya sementara—sekadar menahan warga agar bisa bertahan di tengah krisis.
Yang menarik, Pemkot Bekasi mulai menggeser fokus bantuan pada tahap berikutnya. Sisa dana sekitar Rp2,5 miliar direncanakan untuk mendukung pembangunan kembali fasilitas publik, terutama sekolah dan puskesmas. Pilihan ini menunjukkan kesadaran bahwa pemulihan pascabencana tak cukup hanya dengan bantuan konsumtif.
“Kita akan melihat perkembangan penggalangan hingga 6 Februari nanti. Setelah itu, bantuan akan kita kirimkan dan kita konsentrasikan untuk pembangunan sekolah dan puskesmas agar aktivitas pendidikan dan layanan kesehatan bisa kembali berjalan,” kata Tri.
Namun di balik angka dan rencana tersebut, penggalangan dana kemanusiaan juga menyimpan tantangan. Transparansi, akuntabilitas, dan ketepatan sasaran akan menjadi ujian serius bagi pemerintah daerah. Publik tentu berharap dana solidaritas ini benar-benar sampai pada kebutuhan prioritas warga terdampak, bukan sekadar berhenti pada laporan seremonial.
Bagi Kota Bekasi, Patriot Berbagi bukan hanya program bantuan, melainkan cermin watak kolektif warganya. Apakah empati akan terus hidup hingga proses pemulihan selesai, atau meredup seiring waktu dan berganti isu?
Hingga 6 Februari 2026, kesempatan masih terbuka. Pertanyaannya, sejauh mana masyarakat dan pemerintah mampu menjaga solidaritas ini tetap bermakna—bukan hanya sebagai angka di rekening, tetapi sebagai harapan nyata bagi mereka yang sedang bangkit dari bencana.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
(Adinda Fitria Yasmin)













