Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menggagas program pengajian di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kepada seluruh warga binaan yang beragama muslim. Gagasan ini telah berjalan di tahun 2020.
Dalam rapat kerja daerah II di Gedung Graha Hartika, Jalan Kemakmuran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (30/11/2020), program itu kemungkinan akan berlanjut.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengatakan bahwa program tersebut cukup baik dan merupakan suatu upaya lembaga keagamaan dalam membangun kesadaran para penghuni lapas tentang nilai-nilai religiusitas.
“Saya setuju dengan program tersebut (kunjungan MUI ke lapas), bukan hanya kita saja, tentunya mereka pun memiliki hak dan kebutuhan yang sama akan siraman rohani,” ujarnya.
Tri berharap, dengan adanya lembaga MUI dapat selalu hadir dan turut serta dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menebar kebaikan dengan selalu memberikan edukasi nilai-nilai religiusitas kepada masyarakat khususnya warga Kota Bekasi.
“Saya berharap MUI bisa hadir dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, menebar kebaikan dan memberikan edukasi melalui sisi religius keagamaan,” tukasnya.
Sekertaris Umum MUI Kota Bekasi, Hasnul Kholid P, menyampaikan beberapa program yang telah berjalan di tahun 2020, dan salah satu diantaranya adalah program pengajian di Lapas.
“Ada beberapa program yang sudah dijalankan, seperti menyelesaikan penataan strukur organisasi di tingkat Kecamatan, konsolidasi pihak internal dengan eksternal, adanya kunjungan kerja tingkat Kecamatan serta giat pengajian di lokasi Lapas,” tukas dia.
(ESH)