Ormas Muslim Kota Bekasi Deklarasikan Anti Berita Hoax dan Anti Radikalisme

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama Ormas PP
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama Ormas PP

Demi menjaga kondusifitas wilayah, Pemerintah Kota Bekasi menggagas Deklarasi Anti Berita Hoax dan Anti Radikalisme yang dilakukan unsur organisasi Islam se-Kota Bekasi, Jumat (11/1/2019) di Islamic Center Kota Bekasi Jalan Ahmad Yani.

Organisasi Islam saat itu yang menyatakan komitmen anti radikalisme dan anti berita hoax yakni Majelis Ulama Indonesia, PC NU, PD Muhammadiyah, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi.

Ikut menandatangani komitmen Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Bekasi  Tri Adhianto, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombespol Indarto, Dandim 0507 Kota Bekasi Letkol Inf Abdi Wirawan.

“Semakin maraknya berita hoax dan pesan radikalisme sekarang ini membuat Pemerintah Kota Bekasi terus mengajak masyarakatnya menjaga kedamaian dan kerukunan,” ungkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Kota Bekasi menurutnya dengan keberagaman yang ada dan warganya yang sangat heterogen, mampu menjadikan kota yang kondusif, aman dan nyaman.

“Kota Bekasi adalah kota yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Karena kita jaga kondusif wilayah bersama unsur Muspida dan terus menjaga kota ini dan NKRI,” sambung Rahmat Effendi.

Ia menginginkan agar di Pemilu 2019 ini kondusifitas di kota Bekasi terus dijaga. Ia pun mengajak masyarakatnya lebih perhatian dengan menelaah berita-berita yang tersebar apalagi di media sosial yang belum tentu pasti kebenarannya.

“Selama kita mendapat berita, kita cari dulu bukti-bukti itu berita benar atau bohong. Deklarasi anti hoax salah satu mencegah kita terpecah belah, sekaligus kita ingin anggota-anggota di wilayah menyebar untuk mensosialisasikan anti hoax tersebut,” ungkapnya.

Senada yang disampaikan Walikota Bekasi, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombespol Indarto juga mengatakan berita hoax bisa memecah belah persatuan.

Apalagi jelang perhelatan pemilihan umum di 2019, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Untuk itu menjadi tanggung jawab bersama agar saling menjaga kerukunan dan kedamaian.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dan membuat kita semakin pecaya diri dan optimis wilayah kota Bekasi terus kondusif,” kata Indarto.

Indarto juga memberikan tips untuk mengetahui secara sederhana berita yang tersebar merupakan berita hoax atau bukan.

Caranya melihat apakah dari berita tersebut membuat pihak tertentu merasa sakit hati atau tercemar nama baiknya. Itu kata dia sudah masuk teridentifikasi berita haox. kedua melihat referensi dari media yang sudah baik kredibilitasnya.

“Kita tunggu berita dari online sudah skala nasional. Bila sudah dimuat berarti berita benar dan kalau salah pun pihak mereka bertanggung jawab,” ungkapnya.

Berikut Isi Deklarasi Anti Berita Hoax dan Anti Radikalisme yang disepakati bersama.:

1. Mengutuk keras penyebaran berita hoax dan tindakan radikalisme serta tindakan apapun yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan serta kerukunan umat Islam Kota Bekasi.

2. Agar setiap warga Kota Bekasi tetap bersatu dan tidak ikut terprovokasi oleh beredarnya berita hoax yang dapat memecah belah sesama umat Islam.

3. Pemerintah dan aparat keamanan, Polri dan TNI, harus menindak tegas terhadap pelaku dan penyebar berita hoax serta tindakan radikalisme demi menjaga ketenangan dan ketentraman masyarakat kota Bekasi.

4. Kepada MUI dan Ormas-ormas Islam serta DKM Se-Kota Bekasi diminta untuk meningkatkan peran masjid sebagai sarana ibadah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *