Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak siang hingga sore tadi membuat Jalan Cut Meutia, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu terputus.
Akibatnya, banyak kendaraan yang berputar balik hingga menyebabkan kemacetan. Bahkan, puluhan kendaraan sepeda motor yang nekat menerobos mengalami kerusakan mesin.
Pantauan Go.Bekasi.ID, kemacetan yang terjadi akibat banjir itu menjalar kesejumlah titik jalan altermatif seperti Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur dan Jalan Raya Cut Meutia.
“Dari hujan sejak siang ini banjir, tidak bisa melintas. Ya kalau yang nerobos itu kebanyakan pasti mati motornya, mobil juga tadi ada yang mati,” kata Jaya (23), relawan yang mendorong kendaraan, Rabu (24/4/2019) kepada Go.Bekasi.ID.
Menurutnya, banjir itu akibat luapan sungai di belakang Kampus Unversitas “45” Bekasi. Kata dia, sungai itu kerap meluap jika itensi hujan cukup deras.
“Pasti kalau hujan deras dan lama ini sungai meluap sampai jalan mas. Ini jalanan makanya jadi macet semua baik di sini maupun di persimpangan jalan yang meuju akses Rawalumbu,” tandasnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi baru mencatat delapan titik banji di Kota Bekasi akibat curah hujan tinggi.
Delapan titik tersebut yakni Villa Jakasetia, Pondok Timur Mas, Perumahan Cikas, dan Perumahan Pondok Pekayon Indah, Perumahan Jatibening Baru, Perumahan Cahaya Kemang Permai, Perumahan Taman Narogong Indah, dan Perumahan Pondok Hijau Permai.
“Ini data sementara, nah untuk di Jalan Cut Meutia Unisma itu kami belum monitor,” kata Wakil Kepala Satuan Petugas BPBD Kota Bekasi Karsono.
Karsono mengatakan, delapan titik yang telah didata itu mengalami luapan air rata-rata 40 sampai dengan 60 sentimeter.
Ia mengungkapkan, penyebab timbulnya titik banjir karena saluran drainase akibat luapan kali seperti titik banjir yang lain.
Kendati demikian, berdasarkan pantauan BPBD, banjir di tiap titik tersebut sudah mulai surut dan bisa dilalui warga kembali.
