Proses lelang sejumlah proyek di Kabupaten Bekasi telah memasuki tahap akhir. Sebagian besar sudah selesai dan ada yang baru mulai dikerjakan
Kepala Bagian ULP Beni Nugraha menyatakan, sebagian besar proses lelang telah rampung. Ada lebih dari 150 pekerjaan yang ditenderkan.
“Hanya kurang dari 30 lagi yang kini tengah dilelangkan,” ucap Beni, Sabtu (5/9/2020).
Ia menyampaikan, setelah tender atau lelang telah selesai, semua proses dikembalikan ke setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk direalisasikan dalam bentuk pembangunan.
Selain proyek yang ditenderkan, terdapat lebih dari 500 pekerjaan lain yang digelar dengan cara penunjukkan langsung. Menurutnya, pekerjaan dengan nilai anggaran kurang dari Rp 200 lebih dulu dikerjakan.
“Sesuai ketentuan, meski penunjukkan langsung namun tetap kami tayangkan di LPSE sebagai bentuk tranparansi. Sehingga siapapun bisa melihat dengan leluasa. Untuk yang non tender ini sejak beberapa bulan lalu sudah dilaksanakan,” ucap dia.
Sejatinya, kata dia, pelaksanaan tender tahun ini sempar terhambat karena pemerintah tengah fokus pada penanganan Covid-19. Bahkan, lebih banyak pekerjaan yang dipangkas karena anggarannya dialihkan pada penanganan Covid-19.
“Tapi meski terhambat kami terus menjalankan fungsinya melakukan tender. Selanjutnya menjadi kewenangan setiap dinas untuk membuat kontrak kerja,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun pada laman LPSE Kabupaten Bekasi, terdapat 176 proyek yang ditenderkan.
Jumlah tersebut terbilang menyusut dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran lebih dari 50 persen anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. Meski berkurang, namun terdapat beberapa proyek yang menggunakan anggaran cukup besar.
Dari jumlah tersebut, terdapat tiga proyek besar. Pertama, belanja jasa konsultasi perencanaan dan belanja modal pada pengadaan bangunan gedung museum. Proyek ini merupakan perubahan fungsi Gedung Juang 45 Tambun menjadi musem Kabupaten Bekasi. Pembangunan museum ini menelan biaya sebesar Rp 36.943.703.000, sekaligus menjadi proyek dengan anggaran terbesar.
Kedua, belanja konstruksi pembangunan jembatan Kali Cikarang pada sisi utara Kalimalang di perbatasan Cikarang Barat dan Cikarang Utara. Pagu pada pembangunan ini mencapai Rp 36.763.398.000.
Ketiga, belanja konstruksi pembangunan jembatan Kali Pelimpah Cikarang pada sisi utara Kalimalang di perbatasan Cikarang Barat dan Utara. Pagu untuk pembangunan jembatan ini sebesar Rp 16.998.525.000.
(SHY)