Abbas (53), sosok guru yang mengajar pelajaran Penjaskes di Sekolah Dasar Negeri Harapan Jaya II Kota Bekasi ini bisa menjadi motivasi.
Selain berprofesi sebagai pendidik, rupanya Abbas juga berkecimpung dalam budidaya Ikan Lele.
Warga yang tinggal di Kavling Rawa Silam, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara ini rupanya mempunyai kemampuan mumpuni.
Bahkan, ia menjadi salah satu orang di Bekasi yang peduli dengan lingkungan.
Betapa tidak, dalam budidaya Ikan Lele dengan lahan kosong yang disewanya itu, Abbas membuat Pakan Lele dari olahan sampah rumah tangga hingga menjadi maggot.
Atas hal demikian pula, di kalangan pembudidaya Ikan Lele, nama Abbas, santer terdengar.
“Tujuannya (pembuatan maggot dari sampah rumah tangga) untuk mengurangi sampah yang ada di TPA (Tempat Pembuangan Akhir/ di Bantar Gebang),” kata Abbas, Rabu (13/1/2021) kepada gobekasi.id.
Abbas kerap menyisir tempat sampah yang ada di permukimannya. Bahkan, ia juga kerap ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di pasar.
Sampah itu lalu ia kumpulkan hingga menjadi maggot. Ia menyebut bahwa maggot berpeluang cukup besar untuk dijadikan sebagai bahan baku alternatif pakan ikan.
“Karena mempunyai protein yang tinggi,” ujar dia.
Di sisi lain, sambung Abbas, pembuatan mandiri maggot yang berasal dari sampah rumah tangga itu juga salah satu terobosan untuk mengurangi kos pakan Ikan Lele.
Sebab, Abbas sendiri mempunyai lahan yang cukup besar untuk budidaya Ikan Lele di wilayah Komplek Panca Motor, Jalan Kubis RT 05/15, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara.
Usaha itu Abbas lakoni sejak tahun 2019 silam, ditengah kesibukannya menjadi tenaga pendidik.
“Di sana ada empat tempat (empang/kolam) yang difungsikan untuk pemeliharaan,” ungkapnya.
Abbas menjelaskan, setiap kolam yang sudah ia buat bisa di isi dengan 12 ribu ekor bibit lele.
Dengan 12 ribu ekor bibit lele, dirinya juga menyediakan pakan sentrat, dan pakan itu dipakai hingga selesai panen sekitar 3-4 bulan.
“(Bibit lele) harus diberi pakan secara rutin setiap hari, pagi dan sore,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut untuk dapat memaksimalkan tumbuh kembang Lele hingga dapat di panen dan diperjual belikan.
Dalam pengalamannya itu, Abbas menyebut bahwa saat terjun budidaya Ikan Lele harus melakukan proses pemilahan rutin selama 14 hari sekali.
Selama dua pekan, pemilahan dilakukan sebanyak dua kali guna memilih Ikan Lele dengan bobot dan ukuran yang beragam.
Bagi masyarakat Kota Bekasi yang berminat membudidaya Ikan Lele, Abbas mempunyai saran agar tidak membutuhkan investasi besar.
Caranya bukan dengan menyewa lahan atau tanah kosong. Namun bisa dengan di belakang rumah menggunakan kolam terpal.
“Untuk awal atau hobi mungkin bisa dicoba dengan menyebar 1000 ekor, Jika sudah berpengalaman bisa ditambah secara bertahap,” imbuhnya.
(ESH)