20 KK Warga Kampung Lebak Bekasi Utara Terpaksa Mengungsi ke Mushala

Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) mengungsi ke Mushala Jamiatul Khoir imbas banjir merendam Kampung Lebak, RT 06 dan RT 07/RW 02, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (3/3/2025).(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)
Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) mengungsi ke Mushala Jamiatul Khoir imbas banjir merendam Kampung Lebak, RT 06 dan RT 07/RW 02, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (3/3/2025).(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)

Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke Mushala Jamiatul Khoir akibat banjir yang merendam Kampung Lebak, RT 06 dan RT 07/RW 02, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Banjir yang terjadi pada Senin (3/3/2025) ini telah memaksa ratusan warga meninggalkan rumah mereka, dengan ketinggian air mencapai 110 sentimeter pada puncaknya.

Kasie Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi, Idham Khalid, menyatakan bahwa 20 KK mengungsi ke mushala setempat.

“Mereka diungsikan ke Mushala Jamiatul Khoir untuk menghindari banjir yang semakin tinggi,” ujar Idham di lokasi kejadian.

Di mushala, mayoritas pengungsi adalah perempuan lanjut usia. Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang atau beristirahat di lantai dasar mushala.

Namun, kondisi pengungsian terasa tidak nyaman karena aliran listrik yang dipadamkan, membuat beberapa warga terlihat kegerahan.

Ati (43), salah satu warga terdampak, mengungkapkan kelelahan dan kebosanan menghadapi banjir yang datang berulang.

“Pokoknya sudah tiga kali banjir: sebelum puasa sekali, puasa pertama, dan sekarang puasa ketiga. Sudah tiga kali,” keluh Ati.

Ia juga menceritakan betapa melelahkannya membersihkan lumpur sisa banjir dan harus berjalan jauh untuk mengungsi.

“Pusing kepala, belum hilang capeknya, eh banjir datang lagi. Capek bersih-bersih,” tambahnya.

Banjir kali ini telah merendam 150 rumah di Kampung Lebak, memaksa sekitar 600 warga mengungsi ke area yang lebih tinggi, termasuk ke Mushala Jamiatul Khoir.

Banjir disebabkan oleh luapan Kali Bekasi yang mendapat kiriman air dari wilayah hulu Bogor pada Minggu (2/3/2025) malam.

Air mulai merendam permukiman warga sekitar pukul 02.30 WIB, tepat saat warga bersiap untuk sahur.

Pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air mencapai 110 sentimeter. Namun, pada siang hari, air mulai surut secara perlahan.

Meski demikian, warga masih waspada karena potensi banjir susulan masih mungkin terjadi.

BPBD Kota Bekasi telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani dampak

Selain menyediakan tempat pengungsian, tim BPBD juga memberikan bantuan logistik seperti makanan dan air bersih kepada warga terdampak.

“Kami berusaha memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa pengungsian,” kata Idham.

Warga seperti Ati berharap pemerintah dapat segera menangani masalah banjir yang kerap melanda Kampung Lebak.

“Kami butuh solusi permanen, seperti peninggian tanggul atau normalisasi Kali Bekasi. Jangan sampai banjir seperti ini terulang lagi,” harap Ati.

Pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil langkah konkret untuk mencegah banjir di masa depan, seperti memperbaiki sistem drainase, menormalisasi sungai, dan meningkatkan kesiapsiagaan warga.

Selain itu, koordinasi antarwilayah, terutama dengan daerah hulu seperti Bogor, juga perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah kiriman air yang memicu banjir.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *