Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, kembali dilanda banjir untuk ketiga kalinya selama bulan Ramadan 1446 Hijriah atau tahun 2025. Banjir terakhir terjadi pada Senin (3/3/2025) dini hari, akibat luapan Kali Bekasi yang merendam dua RT di wilayah tersebut.
Warga setempat, termasuk Ati (43), mengeluhkan kelelahan dan kekhawatiran atas kondisi kesehatan keluarga mereka, terutama putrinya yang sedang hamil.
Banjir pertama terjadi pada Jumat (28/2/2025), disusul banjir kedua pada Sabtu (1/3/2025), dan yang terbaru pada Senin (3/3/2025).
Ati, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa banjir datang dengan rentang waktu yang singkat, membuat warga tidak memiliki cukup waktu untuk memulihkan diri.
“Sedih campur aduk, gimana anak lagi hamil, keluar malam terus, kasihan,” ujar Ati saat ditemui di lokasi banjir.
Banjir kali ini mencapai ketinggian 110 cm pada pukul 06.00 WIB, dan mulai surut sekitar pukul 12.30 WIB.
Namun, surutnya air berlangsung lambat karena pengaruh pasang air laut di hilir Kali Bekasi. Sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan 20 KK mengungsi ke musala setempat.
Dua warga lainnya dievakuasi menggunakan perahu karet karena terjebak di rumah dengan listrik mati.
Ati dan warga lainnya meminta pemerintah setempat segera memberikan bantuan logistik, seperti air bersih dan makanan, yang saat ini sangat dibutuhkan.
“Kalau saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat itu air bersih, makanan juga perlu itu, logistik lah pokoknya,” tutur Ati.
Ati berharap pemerintah atau pihak terkait segera merealisasikan peninggian turap Kali Bekasi di sekitar lokasi kediamannya.
Menurutnya, solusi ini telah terbukti efektif di daerah Babelan, di mana banjir berhasil dicegah setelah tanggul ditinggikan.
“Ya kemarin katanya turap mau ditinggiin, tapi sekarang belum juga ditanggul. Dari Babelan aja sebelumnya banjir, tapi gara-gara tanggul dilakukan tinggiin, udah tidak banjir,” harap Ati.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bekasi, Idham Kholid, menjelaskan bahwa banjir kali ini melanda dua RT sejak pukul 01.30 WIB.
“Pada jam 03.00 – 04.00 WIB, air mulai masuk ke pemukiman warga, dan pada jam 05.00 WIB sudah mencapai ketinggian 100 cm. Pukul 06.00 WIB, air naik hingga 110 cm,” kata Idham.
Ia menambahkan bahwa surutnya banjir lambat karena debit air laut di hilir Kali Bekasi sedang pasang.
BPBD Kota Bekasi telah melakukan evakuasi dan mendistribusikan bantuan darurat. Namun, warga masih menunggu solusi permanen untuk mencegah banjir di masa depan.
Warga Kampung Lebak berharap pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada peningkatan infrastruktur seperti peninggian turap dan perbaikan sistem drainase.
Koordinasi antarwilayah, terutama dengan daerah hilir seperti Babelan, juga dinilai penting untuk mengatasi masalah banjir yang berulang.
Banjir yang melanda Kampung Lebak menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan solusi jangka panjang untuk mengatasi bencana alam yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.