Sejarah Panjang Bekasi: Perjuangan Melawan Genangan Air Sejak Zaman Kerajaan Tarumanegara

Foto udara banjir di Kota Bekasi: Instagram @baaperrun
Foto udara banjir di Kota Bekasi: Instagram @baaperrun

Bekasi, kota penyangga Jakarta, memiliki sejarah panjang yang tak terpisahkan dari keberadaan rawa-rawa. Sejak zaman Kerajaan Tarumanegara hingga era modern, rawa-rawa ini telah membentuk karakteristik geografis, sosial, dan ekonomi wilayah, sekaligus menjadi tantangan yang terus dihadapi hingga saat ini. Dari upaya Raja Purnawarman mengatasi banjir di abad ke-5 Masehi hingga pembangunan infrastruktur modern, perjuangan melawan genangan air terus berlanjut.

Masa Kerajaan Tarumanegara

Bekasi merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara yang berpusat di sekitar Sungai Candrabaga (Bagasasi). Nama Bekasi sendiri konon berasal dari nama sungai tersebut. Kondisi geografis yang didominasi rawa-rawa telah menjadi tantangan sejak awal. Raja Purnawarman, salah satu raja termasyhur Tarumanegara, bahkan telah berupaya mengatasi masalah banjir dengan membangun sodetan Kali Candrabaga dan Kali Gomati. Hal ini membuktikan bahwa permasalahan banjir di Bekasi bukanlah hal baru, melainkan masalah klasik yang telah ada selama berabad-abad.

Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, kondisi geografis Bekasi yang berupa rawa-rawa memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat, baik dalam hal pertanian maupun mobilitas. Namun, hal ini juga membentuk karakter masyarakat Bekasi yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Pasca Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, Bekasi mengalami perkembangan pesat. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur yang masif mengubah wajah kota. Meskipun demikian, karakteristik rawa-rawa tetap menjadi bagian dari identitas Bekasi. Perkembangan kota yang pesat juga membawa tantangan baru dalam pengelolaan lingkungan, termasuk dalam upaya pengendalian banjir.

Era Modern: Tantangan Baru

Di era modern, Bekasi menghadapi tantangan baru dalam mengelola rawa-rawa dan mengatasi banjir. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan pembangunan yang tidak terkendali telah meningkatkan risiko banjir. Perubahan iklim juga semakin memperparah situasi. Hujan deras yang sering terjadi mengakibatkan genangan air di berbagai wilayah.

Upaya Pemerintah Kota Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah banjir. Pembangunan infrastruktur seperti saluran drainase, pompa air, dan tanggul menjadi bagian dari solusi jangka pendek. Namun, solusi jangka panjang memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif, memperhatikan aspek lingkungan dan partisipasi masyarakat.

Pengelolaan Lahan dan Tata Ruang

Pengelolaan lahan dan tata ruang kota yang terencana menjadi kunci dalam upaya penanggulangan banjir. Penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Rehabilitasi lahan rawa-rawa dan penghijauan dapat membantu mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Peran Masyarakat

Partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan dapat mengurangi penyumbatan saluran drainase. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, tantangan banjir di Bekasi dapat diatasi.

Kesimpulan

Sejarah Kota Bekasi erat kaitannya dengan rawa-rawa. Dari masa Kerajaan Tarumanegara hingga saat ini, rawa-rawa telah membentuk identitas dan memberikan tantangan tersendiri. Namun, dengan pengelolaan yang baik dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, tantangan banjir dapat diatasi. Bekasi dapat tetap menjadi kota yang berkembang pesat tanpa mengorbankan lingkungan, sambil menjaga warisan sejarah dan kearifan lokalnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *