Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi sejumlah warga membobol tembok pembatas perumahan di Ruko Galaksi, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Aksi tersebut dilakukan pada Selasa (4/3/2025) untuk mengurangi volume banjir di kawasan Ruko Galaksi, namun justru menyebabkan banjir di perkampungan dan jalan sekitar.
Viralnya video ini memicu reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mengkritik aksi tersebut, karena air banjir seolah sengaja dialihkan ke area perkampungan warga, khususnya di Kampung Utan, RT01 RW08, Kelurahan Jakasetia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua RT 01 RW08 Kelurahan Jakasetia, Sarwo, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa penjebolan tembok pembatas dilakukan untuk menyelamatkan wilayahnya dari dampak banjir yang semakin parah.
“Masalah video viral, sebenarnya saat subuh saya sudah mantau air di Ruko Galaksi, tinggi muka air sudah rata dengan Taman Galaksi,” ujar Sarwo, Kamis (6/3/2025).
Setelah salat subuh, Sarwo kembali mengecek tinggi air di Ruko Galaksi dan menemukan bahwa air semakin naik. Beberapa jam kemudian, ia mendapat laporan dari warga bahwa air mulai masuk ke tembok pembatas dan menyebabkan banjir.
“Kami dengan warga yang lain berinisiatif bobol tembok seperti di video tersebut. Itu juga airnya kita salurkan ke got yang menuju ke terowongan, tujuannya untuk mengurangi debit air agar warga kami tidak kebanjiran,” jelas Sarwo.
Namun, beberapa jam setelah tembok dibobol, air semakin tinggi dan keluar dari sela-sela tembok pembatas. Sarwo menjelaskan bahwa tembok yang tidak dibobol pun akhirnya roboh karena tekanan air.
“Tidak lama kemudian, tembok yang bukan kita jebol roboh. Mungkin kalau itu enggak kita jebol bisa roboh juga. Jadi dampak tersebut, kami warga di sini juga kebanjiran, saya juga kebanjiran,” jelasnya.
Salah satu warga, Robi, juga membantah tanggapan negatif warganet. Ia menegaskan bahwa aksi penjebolan tembok tidak dimaksudkan untuk memindahkan banjir ke wilayah perkampungan, melainkan untuk mengurangi debit air.
“Tidak ada niat untuk memindahkan banjir ke wilayah perkampungan. Tapi, aksi penjebolan itu untuk mengurangi debit air,” kata Robi.
Banjir yang melanda Bekasi Selatan sejak Selasa (4/3/2025) telah menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah, termasuk permukiman warga dan jalan utama.
Aksi warga membobol tembok pembatas menjadi upaya darurat untuk mengurangi dampak banjir, meskipun menimbulkan pro dan kontra.
Masyarakat berharap pemerintah setempat dapat segera menangani banjir dan memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.