Bekasi  

Pemuda Bekasi yang Meninggal di Kamboja Tertipu Iming-iming Gaji Tinggi

Ikhwan Sahab (27) saat masih sadar usai menjadi korban penganiayaan di Kamboja.
Ikhwan Sahab (27) saat masih sadar usai menjadi korban penganiayaan di Kamboja.

Cita-cita Ikhwan Sahab (27), pemuda asal Babelan, Kabupaten Bekasi, untuk memperbaiki nasib berujung tragis.

Berharap mendapat penghasilan besar dengan bekerja sebagai admin judi online (judol) di Kamboja, Ikhwan justru harus meregang nyawa setelah menjadi korban eksploitasi dan penyiksaan oleh sindikat kejahatan siber.

“Iya, awalnya dibilang kerja sebagai admin judi online, dijanjikan gaji sekitar Rp30 hingga Rp40 juta,” ujar Subiantoro (23), adik kandung Ikhwan, saat ditemui pada Kamis (17/4/2025).

Menurut Subiantoro, Ikhwan berangkat ke Kamboja pada Februari 2024, dengan alasan mendapat mutasi dari perusahaan lama. Namun, Subiantoro mengaku telah merasa curiga sejak awal karena alasan tersebut tidak masuk akal.

Dari Komunikasi Lancar Hingga Permintaan Tebusan

Sepanjang 2024, komunikasi antara Ikhwan dan keluarganya masih berjalan normal. Ia bahkan sempat beberapa kali mentransfer uang kepada orang tua.

Namun, sejak Januari 2025, kontak Ikhwan mulai sulit dilakukan. Situasi mencurigakan memuncak ketika keluarga mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai “Bos” Ikhwan, yang meminta uang tebusan Rp60 juta.

“Mereka bilang uang itu buat biaya pemulangan. Tapi saya langsung bilang ke orang tua jangan transfer, saya curiga,” ucap Subiantoro.

Disiksa dan Dibuang, Ditemukan Tak Sadar Tanpa Busana

Pada 3 April 2025, Ikhwan ditemukan oleh polisi dalam kondisi tidak sadarkan diri, tanpa busana, dan luka parah di pinggir jalan. Diduga, ia menjadi korban penyiksaan dan kemudian dibuang begitu saja.

Polisi yang tengah patroli membawa Ikhwan ke rumah sakit dengan asumsi awal bahwa ia sudah meninggal dunia.

“Awalnya dikira sudah meninggal. Tapi setelah dicek, ternyata masih hidup. Dua hari sempat koma, tapi lalu sempat sadar dan minta pinjam HP ke perawat buat hubungi kami,” lanjut Subiantoro.

Sayangnya, kondisi Ikhwan kembali memburuk hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi, 14 April 2025.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja kepada pihak keluarga.

Tragedi yang Mengungkap Bahaya Sindikat Kerja Ilegal

Kisah pilu Ikhwan menambah deretan kasus WNI yang menjadi korban perdagangan manusia berkedok pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri.

Banyak di antaranya berakhir sebagai scammer dalam sindikat kriminal, bekerja di bawah tekanan, ancaman, dan kekerasan.

Pihak keluarga berharap pemerintah Indonesia menindak tegas pihak-pihak yang memperdagangkan warga negara dan memperkuat pengawasan terhadap modus penipuan rekrutmen kerja ke luar negeri, agar tragedi serupa tidak terulang.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *