Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa terdapat 670 pengungsi banjir di Kota Bekasi, yang tersebar di empat titik pengungsian di Kecamatan Jatiasih dan Bekasi Timur.
Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, jumlah pengungsi mencapai 4.210 jiwa, yang terpusat di Kecamatan Sukawangi, Kedungwaringin, dan Tambun Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa di wilayah Daerah Khusus Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, sudah tidak ada warga yang mengungsi.
“Pengungsian saat ini hanya terfokus di Kota dan Kabupaten Bekasi,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
BNPB telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk menangani bencana banjir di Jabodetabek, termasuk pendampingan pimpinan kepada BPBD, pengerahan personel, peralatan, bantuan pangan dan non-pangan, serta dana operasional.
Selain itu, BNPB juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hingga hari ini, Sabtu (8/3/2025) untuk mengantisipasi potensi banjir susulan.
Kepala BNPB, Suharyanto, menegaskan bahwa penanganan banjir di Kota dan Kabupaten Bekasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Wilayah ini merupakan yang paling parah terdampak banjir di Jabodetabek. Penanganannya tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat,” ujarnya usai meninjau lokasi banjir di Bekasi.
Dengan upaya yang dilakukan, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih efektif, dan warga terdampak banjir dapat segera kembali ke rumah mereka.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
