Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan advokasi langsung kepada korban dugaan pelecehan seksual oleh seorang oknum pemuka agama di Kecamatan Pondok Melati. Kasus ini mencuat setelah muncul laporan bahwa pelaku melakukan aksinya dengan dalih praktik pengobatan alternatif.
Tri Adhianto mengungkapkan bahwa dirinya mendapat laporan dari warga melalui pesan langsung (DM) di akun Instagram pribadinya. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa praktik pengobatan alternatif tersebut disalahgunakan hingga terjadi dugaan pelecehan seksual terhadap beberapa warga, khususnya perempuan.
“Saya mengapresiasi keberanian para ibu-ibu yang telah bersuara. Ini langkah penting agar tidak ada lagi korban berikutnya,” ujar Tri dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, Senin (12/5/2025).
Menindaklanjuti laporan tersebut, Pemerintah Kota Bekasi melalui Camat Pondok Melati dan Satpol PP telah menutup tempat praktik pengobatan alternatif tersebut pada Kamis (8/5/2025).
Sejumlah korban telah memberanikan diri menyampaikan kesaksian mereka secara terbuka melalui media sosial, termasuk kronologi lengkap kejadian yang mereka alami.
Tri menekankan pentingnya media sosial sebagai ruang aspirasi dan pelaporan masyarakat. Ia menilai, penggunaan media secara bijak dapat membantu membuka fakta dan mempercepat proses keadilan.
“Media sosial dapat menjadi alat untuk mendorong keberanian menyampaikan kebenaran. Jika tidak ada laporan dari masyarakat, mungkin jumlah korban akan terus bertambah. Saya berterima kasih kepada mereka yang telah bersuara,” tutup Tri.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
