Bekasi  

Tak Kunjung Diberangkatkan, Puluhan Calon Jemaah Haji Geruduk PT. Bengkel Rohani di Bekasi

Puluhan Calon Jamaah Haji geruduk kantor PT. Bengkel Rohani cabang Bekasi yang berada di Ruko Kalimas, Jalan Insfeksi Kalimas, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (8/12/2019).

Puluhan jamaah yang menggeruduk kantor PT. Bengkel Rohani meminta agar pihak PT. Bengkel Rohani untuk memulangkan uang mereka atau memberangkatkan Haji ke tanah suci, karena sudah lima tahun menyetor uang tak juga di berangkatkan Haji ke Tanah Suci Mekah.

Salah satu Calon Jamaah Haji yang ingin meminta di kembalikan, Jajang Rahmat mengaku telah di janjikan saat menandatangani perjanjian saat menyerahkan uang untuk investasi lima tahun lalu.

“Saya menandatangani perjanjian Investasi lima tahun lalu dengan modal awal Rp 20 juta. Saat itu saya di janjikan lima tahun ke depan akan berangkat Haji, tanpa mengantri lagi itu kita di janjikan oleh Sunarsih alias Abu Aqila selaku Direktur PT. Bengkel Rohani,” katanya, Minggu (8/12/2019).

Mereka yang datang ke Kantor PT. Bengkel Rohani untuk meminta pertanggungjawaban telah mendaftar pada tahun 2013 – 2014 lalu. Seharusnya menurut dia, tahun ini sudah diberangkatkan ke tanah suci, namun tak kunjung diberangkatkan.

“Kita juga sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak PT. Bengkel Rohani tetapi tidak ada tanggapan dan solusi, hanya janji-janji saja yang tidak terealisasi hingga sekarang,” ujarnya.

Ia mengaku, calon jamaah yang tercatat ada sekitar 300 orang jamaah yang sudah menyetorkan uangnya untuk Investasi berangkat haji, dengan kejadian ini pihaknya pun melakopokan keluhannya kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Dewan pengurus Wilayah (DPW) Jawa Barat. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan HUkum Nahdatul Ulama (LPBH NU) Kota Bekasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keluarga Indonesia.

“Kami sudah mendapaftarkan kejadian ini ke LBH, dan sudah kami kuasakan permasalahan ini agar bisa di selesaikan. Sehingga kami harap agar dapat dip roses secara hukum,” tukasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum calon Jamaah haji Investasi PT. Bengkel Rohani yang merasa di tipu dari LPBH NU Kota Bekasi, Ayi Nurdin mengaku, memang PT. bengkel Rohani telah memperomosikan melalui Media radio pada tahun 2013 lalu. Dan hari ini pihaknya sebagai kuasa hukum para calon jamaah melihat ketidakadilan yang dilakukan PT. Bengkel Rohani kepada calon jamaah.

“Pemimpin PT. Bengkel Rohani Abu Aqila pun sakarang ini statusnya sebagai tersangka, namun sampai hari ini belum juga di tahan dan masih beroprasi, para korban merasa ini tidak adil,” katanya.

Ia mengaku diminta bantuan oleh para calon jemaah lantaran merasa tertipu oleh program investasi haji dengan nilai Rp 20 juta. Program ini kerap digencarkan pihak managemen di salah satu radio terkemuka.

“Di iklannya itu mengatakan bahwa Program Investasi ini bebas Riba, karena haji ini haji yang kuotanya di keluarkan bukan oleh pemerintah dan bukan visa haji yang di keluarkan oleh Kementerian Agama,” ujarnya.

Yang membuat warga tergiur adalah bahwa PT. Bengkel Rohani atau yang berinisial (AA) mempunyai hubungan khusus dengan raja arab Saudi.

Dengan dalih mempunyai hubungan khusu dengan Raja Arab Saudi, yang bersangkutan (AA) di berikan kuota khusus untuk memberangkatkan haji.

Kepada calon haji, AA menyampaikan hubungan denmkatnya dengan Raja Arab Saudi dapat memberangkatkan haji tanpa melalui Kementerian Agama.

“Hari ini sudah tergabung dan member kuasa kepada kami untuk memperoses PT. Bengkel Rohani secara hukum ada 64 korban di luar dari yang di sebutkan ratusan korban susah memberikan kuasa kepada kita, dan tidak haji Calon Jamaah Haji, Calon Jamaah Umroh pun belum ada yang di beragkatkan,” ungkapnya.

Untuk di Ketahui Investasin Haji yang sudah lima tahun belum juga berangkat mencapai 63 orang dengan jumlah Rp 1.603.870.000 miliar. Masing-masing korban berinvestasi mulai Rp 20-50 juta.

Informasi yang dihimpun, AA dalam kedok investasi produk syari’ah mematok harga Rp 150 juta untuk tiga orang melalui PT. Ramindo Mineral Asia.

AA juga memimpin PT Joyogres Makmur Energi. Diperusahaan ini terdapat tujuh orang yang meminta agar uangnya dapat dikembalikan senilai Rp 365 juta.

Jika dikarkulasikan, uang jemaah haji secara keseluruhan yang masuk ke kantong AA mencapai Rp 1,9 miliar.

Sementara itu, pada saat aksi di depan PT. Bengkel Rohani tidaian juga AA yang tak dapat dihubungi.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *