Kota Bekasi – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, mengakui bahwa proses pengadaan meja dan kursi sekolah untuk tahun ajaran 2025/2026 mengalami keterlambatan.
“Kita agak terlambat memang, ini kita sedang proses pengadaan,” ujarnya, Selasa (15/7/2025).
Akibat keterlambatan ini, sejumlah sekolah di Kota Bekasi mengalami kekurangan bangku dan meja, bahkan ada siswa yang terpaksa harus belajar duduk lesehan di lantai.
Salah satunya terjadi di SDN Kayuringin Jaya XVI, di mana siswa kelas 1 dan kelas 3 terdampak paling parah.
“Total ada enam kelas yang masih kekurangan. Kami perkirakan butuh sekitar 240 set meja dan kursi untuk mencukupi semuanya,” kata Kepala SDN Kayuringin XVI, Jumiyati.
Alexander menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan terjadi karena pengadaan meubelair tidak bisa dilakukan bersamaan dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Kita sedang dibimbing oleh Inspektorat dan KPK, menunggu hasil probity audit, untuk memastikan pengadaan berjalan transparan dan akuntabel,” jelasnya.
Probity audit adalah bentuk pengawasan yang dilakukan sebelum proses lelang dilakukan, guna menjamin bahwa seluruh proses pengadaan memenuhi prinsip keadilan dan antikorupsi.
Meski begitu, pihak Dinas Pendidikan menyatakan akan segera mempercepat proses setelah hasil audit keluar.
Alexander juga berharap masyarakat bisa bersabar sembari menunggu meubelair didistribusikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
